Pasalnya, Rochim merasa mendapat ancaman fisik bakal dibacok oleh tetangganya tersebut. Sehingga, dirinya bersama keluarganya merasa takut dan terancam.
Menurut Rochim kejadian pengancaman terjadi pada, Jumat (4/2) lalu sekitar pukul 13.30 WIB. Setelah ada orang (tamu) yang datang ke rumahnya, untuk meminta izin bertemu dengan Achmad Isnaini yang merupakan tetangganya.
“Usai saya didatangi tamu, selang beberapa menit kemudian tetangga saya bernama Achmad Isnaini, berteriak-teriak dan mencaci maki saya didepan rumah saya dan membuat tuduhan yang tidak benar. Tak hanya itu, beliau juga mengancam untuk membacok saya,” Kamis (10/2).
“Mendengar teriakan itu, saya lalu keluar rumah untuk menanyakan perlahan-lahan terkait dengan apa yang telah dia katakan atau tuduhkan yang diarahkan kepada saya saat berteriak-teriakan didepan rumah dan disaksikan warga,” tuturnya.
Rochim menambahkan bahwa tuduhan yang dialamatkan kepadanya oleh tetangganya Achmad Isnaini. Yakni, dirinya dituduh telah menyebar luaskan isu bahwa Achmad Isnaini adalah seorang broker money politik (politik uang) dari seorang calon kepala desa (Cakades) Sekarkurung.
“Apa yang ia (Achmad Isnaini, red) tuduhkan kepada saya itu merupakan suatu fitnah, yang hanya mengedepankan persepsi sepihak dan tak berdasar. Apalagi dia, juga mengacam akan membacok saya, ini yang membuat saya gusar dan tidak bisa mendiamkan persoalan ini hingga saya laporkan ke polisi,” ungkapnya.
Selama ini, sambung Rochim dirinya memang mendengar ada upaya money politik dalam Pilkades Sekarkurung.
“Meski saya tau dan mendengar kabar akan hal itu, tapi saya tidak pernah menyebarluaskan apalagi sampai memberitahukan ke warga Sekarkurung. Kalau orang dengan nama ini, adalah seorang broker money politik,” imbaunya.
“Saya berharap kepolisian segera menindaklanjuti laporan saya, agar saya dan keluarga tidak dihantui rasa takut akibat ancaman tersebut,” tandasnya.
Sementara, Achmad Isnaini saat hendak dikonfirmasi terkait hal tersebut melalui sambungan telpon salulernya tidak bisa dihubungi sebab telponnya tidak aktif. (Mor)