LUMAJANG (IndependensI.com) – Sekolah swasta di Lumajang era Pandemi Covid 19 seperti jalan di tempat. Bahkan bisa dikatakan “hidup segan, matipun tak mau.” Potret yang demikian, terjadi pula dengan pendidikan di bawah naungan Yayasan Katholik.
Hal itu terungkap dalam dialog interaktif “Peran Legislatif di Bidang Pendidikan, dilaksanakan di SMAK Mgr. Soegijapranata di Lumajang Jawa Timur Selasa (9/3/2020).
Padahal peranan dan kontribusi sekolah swasta dalam sejarah perjuangan merebut kemerdekaan Indonesia sangat besar. Tetapi seiring berjalannya waktu dan perubahan yang terjadi, tidak sedikit sekolah swasta dianggap sebagai “anak tiri,” bahkan sudah layaknya sebagai “anak tetangga.” Kelakar Arnold.
Meski tidak sedikit pula sekolah swasta yang tetap eksis dan berprestasi tidak kalah dengan yang di negeri.
Kehadiran Anggota Komisi X DPR Fraksi Partai Golkar H Muhamad Nur Purnamasidi didampingi Tenaga Ahli Pudoli Sandra laksana oase penyegar di tengah Padang Savana yang gersang dan tandus.
“Kami mengucapkan terimakasih atas kehadirannya. Baru kali ini sepanjang yayasan Karmel ini berdiri di kunjungi Anggota DPR RI dan berkenan masuk dari satu ruang ke ruangan lainya sambil berinteraksi langsung, memberikan motivasi serta spirit kepada murid kami untuk tetap optimis menatap masa depan,” ungkap Rosa.
Kondisi gedung sekolah yang cukup memprihatinkan, bila hujan deras banyak yang bocor dan sarana prasarana terbatas. Yang kami punya adalah semangat, tetap optimis karena dalam prestasi siswa selama ini cukup membanggakan.imbuhnya.
H. Muhamad Nur Purnamasidi dalam paparannya siap bersinergi dan bersama-sama untuk memajukan pendidikan di Lumajang.
“Dikotomi sekolah negeri dan swasta harus perlahan di kikis. Karena hanya akan melahirkan disparitas/kesenjangan semakin terbuka lebar. Baik dari aspek kualitas, prestasi maupun sarana prasarana. Tidak dipungkiri, dalam aspek tertentu sekolah negeri lebih baik, terutama dalam hal penyediaan sarana prasarana, ” tandas pria yang akrab disapa Bang Pur.
Lebih lanjut, masukan positif dari hadirin yang hadir akan disampaikan langsung ke mas menteri Nadiem saat Raker dan sidang-sidang di Komisi X DPR RI.
Dalam kesempatan tersebut, Bang Pur juga membatu penyediaan Kursi Roda untuk kebutuhan siswa disabilitas. Pendidikan inklusi untuk disabilitas agar pendidikan untuk semua bisa terwujud. Disampaikan pula bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) SD sampai dengan SMA/SMK untuk tahun 2022 dengan kuota Jalur Aspirasi Anggota DPR RI. Ini berbeda dengan jalur reguler yang biasa melalui Dinas dan saya pastikan tidak ada pemotong sedikitpun.
“Silahkan nanti berkoordinasi dengan Pudholi Sandra untuk ditail teknis dan persyaratan administrasi yang harus disiapkan,” pungkasnya.