Jakarta- Anggota Komisi VII DPR-RI Nasyirul Falah Amru (Gus Falah) mendukung upaya Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengintegrasikan kemampuan para produsen lokal untuk menghasilkan produk baru guna memenuhi kebutuhan industri hulu migas nasional.
Salah satu upaya SKK Migas itu adalah dengan mengadakan kegiatan forum kapasitas nasional (kapnas) pada pertengahan 2023. Pada 2022, SKK Migas pun telah melakukan bussiness match making (menyatukan) para pabrikan atau penyedia jasa lokal.
Gus Falah menyatakan, upaya SKK Migas itu penting, sebab industri hulu migas masih menemui berbagai kendala.
“Industri hulu migas nasional terancam kekurangan rig (alat untuk ngebor sumur), misalnya. Padahal saat ini sedang terjadi peningkatan pengeboran di Indonesia secara kuantitatif. Ini khan harus ditanggulangi,” ujar Gus Falah dalam keterangan tertulisnya, Kamis (26/1/2023).
Politisi PDI Perjuangan itu melanjutkan, industri hulu juga memiliki target produksi minyak satu juta barel per hari (BOPD) dan produksi gas 12 miliar standar kaki kubik gas per hari (BSCFD) pada tahun 2030. Agar target itu tercapai, seluruh hal yang diperlukan harus dipersiapkan secara matang, termasuk industri pendukungnya.
Jika kapasitas para produsen lokal itu diintegrasikan, maka produk-produk penyokong hulu migas buatan dalam negeri yang berkualitas akan semakin mampu menyokong industri hulu.
“Yang tak kalah penting, jika produk penyokong industri hulu buatan dalam negeri makin meningkat, maka akan memunculkan efek domino yang menggerakkan perekonomian nasional,” ujar Gus Falah.
“Sehingga, upaya SKK Migas itu sangat perlu dilakukan. Namun, insentif bagi sektor hulu migas maupun industri pendukungnya juga harus konsisten diberikan pemerintah,” tambah Anggota DPR Dapil Jatim X itu.