JAKARTA (Independensi.com) – Denny JA, dalam unggahannya di media sosial, mengungkapkan harapannya agar Prabowo Subianto mampu membawa perekonomian Indonesia naik dari peringkat 16 ke peringkat 13 dunia di akhir masa jabatannya pada 2029. Denny memproyeksikan bahwa jika Prabowo terpilih kembali, Indonesia bisa masuk dalam jajaran 10 besar negara dengan ekonomi terbesar di dunia pada 2034.
Berdasarkan prediksi dari Bank Dunia dan McKinsey, Indonesia diproyeksikan menjadi negara dengan ekonomi terbesar ke-4 pada tahun 2045-2050. Menurut Denny, jika strategi yang tepat diterapkan, Indonesia berpotensi melonjak peringkat setiap lima tahun. Namun, ia juga menyoroti bahwa ada dua tantangan besar yang harus diatasi Prabowo, yaitu korupsi dan penurunan kualitas demokrasi.
Denny mengingatkan bahwa korupsi adalah ancaman serius yang dapat menghambat pembangunan dan investasi. Transparansi dan tindakan tegas terhadap korupsi diperlukan untuk menjaga stabilitas ekonomi. Selain itu, ia juga menyoroti menurunnya indeks demokrasi Indonesia yang menunjukkan melemahnya lembaga-lembaga pengawas seperti DPR dan partai politik.
Ia menyarankan Prabowo untuk melakukan reshuffle kabinet sebagai upaya memastikan efektivitas dan integritas pemerintahan. Denny menegaskan, reshuffle sejak enam bulan pertama masa jabatan bisa menjadi sinyal tegas bagi para menteri untuk bekerja maksimal. Ia mengajak Prabowo belajar dari kepemimpinan Lee Kuan Yew yang berhasil membawa Singapura menjadi pusat keuangan global dengan kebijakan antikorupsi yang ketat.
Survei LSI Denny JA di Oktober 2024 menunjukkan tingkat dukungan publik terhadap Prabowo mencapai lebih dari 90 persen—angka tertinggi sejak 2009. Namun, Denny mengingatkan bahwa harapan publik yang tinggi dapat menjadi beban jika tidak segera direspons dengan prestasi nyata. Jika Prabowo berhasil, ia berpotensi diingat sebagai pemimpin yang mengarahkan Indonesia menuju kebangkitan baru di panggung global.