Denpasar (Independensi.com) – Sejarah baru terukir di STAH Dharma Nusantara Jakarta dengan dilantiknya Dr. Ni Gusti Ayu Ketut Kurniasari, S.IP., M.Si. sebagai Ketua STAH Dharma Nusantara Jakarta periode 2024-2028. Dirinya menjadi perempuan pertama yang memimpin Perguruan Tinggi Keagamaan Hindu tersebut, menandai langkah maju dalam regenerasi dan pemberdayaan perempuan di dunia pendidikan tinggi Hindu.
Proses pemilihan ketua telah berlangsung sesuai mekanisme Statuta STAH Dharma Nusantara Jakarta 2014, diawali dengan pembentukan panitia pemilihan hingga pemungutan suara oleh Senat Akademik pada 17 September 2024. Dari dua kandidat yang bersaing, yaitu Dr. Made Suparta, M.Hum., dan Dr. Ni Gusti Ayu Ketut Kurniasari, S.IP., M.Si., terpilihlah Dr. Kurniasari berkat visi dan misinya yang mengedepankan transformasi pendidikan Hindu berbasis integritas dan inovasi.
Serah terima jabatan dari ketua sebelumnya, Bapak Made Sutresna, S.Ag., M.A., berlangsung hari ini di Kampus STAH Dharma Nusantara Jakarta, Jatiwaringin, Jakarta Timur. Acara ini dihadiri oleh Dirjen Bimas Hindu Kemenag RI, Prof. Dr. Drs. I Nengah Duija, M.Si., Sekretaris Ditjen Bimas Hindu, Dr. Ida Made Pidada Manuaba, Direktur Pendidikan Hindu Kemenag, Dr. Trimo (via Zoom), pendiri STAH Dharma Nusantara Jakarta, Bapak Dewa Suratnaya, serta seluruh jajaran Senat, dosen, mahasiswa, alumni, dan stakeholder kampus.
Dalam sambutannya, Dr. Kurniasari menekankan pentingnya membangun rasa kebersamaan dan kepemilikan di lingkungan kampus. “STAH Dharma Nusantara Jakarta adalah rumah kita bersama. Saya berharap keakraban dan solidaritas ini menjadi pondasi kuat untuk mengembangkan kampus menjadi pusat pendidikan Hindu yang unggul dan inovatif,” ujarnya.
Momentum ini juga menjadi simbol komitmen STAH Dharma Nusantara Jakarta untuk terus berkembang dan berkontribusi dalam mencetak generasi penerus Hindu yang berkualitas. Pendiri kampus, Dewa Suratnaya, menyatakan kebanggaannya atas terpilihnya Dr. Kurniasari, seraya berharap kepemimpinan baru ini membawa semangat baru bagi civitas akademika.
Keberhasilan regenerasi kepemimpinan ini menunjukkan konsistensi STAH Dharma Nusantara Jakarta dalam menjaga keberlanjutan organisasi. Dengan terobosan ini, kampus semakin optimis untuk menghadapi tantangan di era globalisasi, sambil tetap berpegang teguh pada nilai-nilai Dharma.
Acara berlangsung hangat dengan suasana kekeluargaan, mencerminkan semangat gotong royong yang menjadi ciri khas komunitas Hindu. Kehadiran berbagai pihak, termasuk alumni dan perwakilan mahasiswa, menunjukkan dukungan penuh terhadap Ketua baru untuk membawa STAH Dharma Nusantara Jakarta menuju masa depan yang lebih gemilang. (hd)