BLITAR (IndependensI.com) – Sosialisasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) hadir untuk warga Bakung Udanawu Blitar Minggu, 23 Maret 2025. Sosialisasi ini merupakan upaya pemerintah untuk mengedukasi dan menambah wawasan masyarakat mengenai program MBG.
Kegiatan sosialisasi program MBG dilaksanakan di MTs. Ma’arif Bakung Jalan KH Zaid 37 Bakung Udanawu Blitar. Acara yang dimulai pada pukul 08.00 WIB ini diikuti oleh 300-an peserta dan tokoh masyarakat setempat.
Pemerintah melalui Badan Gizi Nasional terus memperluas implementasi program Makan Bergizi Gratis. Program ini diharapkan dapat mendukung visi Indonesia Emas 2045 dengan menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan kuat.
Acara sosialisasi dengan tema bersama mewujudkan generasi sehat Indonesia ini dihadiri oleh Anggota Komisi IX DPR RI Nurhadi, Anggota DPRD Kabupaten Blitar Zakaria Ansori, dan Tenaga Ahli Sekretaris Deputi Promosi Gizi dan Kerja Sama BGN Kolonel Andy Charman.
Anggota Komisi IX DPR RI Nurhadi menyampaikan bahwa Program Makan Bergizi Gratis di Blitar dan diwilayah lainnya yakni bertujuan untuk meningkatkan gizi anak-anak Indonesia, menekan angka stunting, dan memastikan setiap anak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup.
“Program ini juga memberdayakan petani dan UMKM lokal dalam penyediaan bahan pangan, sehingga ekonomi daerah ikut berkembang. Dengan langkah ini, pemerintah berharap dapat menciptakan generasi yang lebih kuat dan siap menyongsong Indonesia Emas 2045,” tutur Nurhadi.
Selain itu, Nurhadi juga menceritakan saat kunjungan dirinya sebelum bulan puasa ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) / Dapur umum pemenuhan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Desa Kepuh Tulungagung.
Dalam kunjungannya tersebut ia memastikan secara langsung proses produksi hingga pengiriman terkait Program Presiden Parabowo Makan Bergizi Gratis agar dapat berjalan dengan lancar dan tepat sasaran.
“Kabupaten Tulungagung memiliki 3 SPPG yg sudah beroperasi dan telah memberikan Makan Bergizi Gratis kepada ±9.000 penerima manfaat,” ungkap Nurhadi.
Dengan demikian Nurhadi berharap, program MBG bisa dipercepat ke daerah lain khususnya di Kabupaten Blitar yang belum ada satupun SPPG yang beroperasi.
“Kedepannya akanlebih banyak lagi masyarakat yang akan menerima manfaat dan jangka panjangnya tidak ada lagi kasus stunting dan cita-cita untuk mewujudkan SDM Indonesia yang unggul dan berdaya saing bisa tercapai guna menyongsong Indonesia Emas di tahun 2045,” jelasnya.
Masih dalam kesempatan yang sama, Tenaga Ahli Sekretaris Deputi Promosi Gizi dan Kerja Sama BGN Kolonel Andy Charman menjelaskan mengenai program MBG ke depannya yang harus berjalan dengan baik apabila ada sinergi dan kolaborasi dari seluruh stakeholder yaitu instansi/Lembaga pemerintah, pemda serta masyarakat.
“Kabupaten Blitar membutuhkan 102 dapur untuk mendukung pemenuhan gizi anak-anak. Kec. Ponggok memerlukan 8 dapur, Kec. Kanigoro 6 dapur, dan setiap kecamatan, termasuk Binangun, Gandusari, dan Garum, akan menyesuaikan kebutuhan sesuai dengan jumlah siswa,” ucap Kolonel Andy Charman.
“Saat ini, Kec. Ponggok dan Kec. Srengat telah mendaftar, dan dalam waktu dekat Badan Gizi Nasional (BGN) akan membangun 3 dapur di Kab. Blitar,” sambungnya.
Program ini juga akan melibatkan pondok pesantren untuk kerja sama, dengan harapan anak-anak Indonesia tumbuh sehat dan tinggi sesuai prinsip Bergizi, Beragam, Seimbang, dan Aman.
Program Makan Bergizi Gratis menyasar 4 target utama, yaitu pelajar (PAUD hingga SMA sederajat dan santri), balita, ibu hamil, dan ibu menyusui.
Program MBG yang baru pertama kali dilakukan di Indonesia ini memakan anggaran awal Rp. 71 triliun untuk menjangkau 17,5 juta penerima manfaat hingga September 2025. Namun Menurut Menteri Keuangan, anggaran program ini akan ditambah Rp. 100 triliun, sehingga menjadi Rp 171 triliun. Bila ditambah Rp. 100 triliun, bisa menyasar 82,9 juta penerima manfaat hingga akhir tahun 2025. ()