Denpasar (Independensi.com) – Meski belum ada tanggal baru yang ditetapkan, panitia memastikan bahwa Musda XI tetap akan digelar secepatnya. Jadwal baru akan menyesuaikan dengan agenda Ketum dan DPP Golkar pusat. DPP telah menyatakan komitmen penuh untuk hadir secara kolektif dalam Musda Bali nanti.
Hal tersebut dikemukakan oleh Ketua Steering Committee (SC) Musda Golkar Bali, Drs. Dewa Made Suamba Negara, saat konferensi pers, Rabu (21/5/2025) di kantor DPD Golkar Bali.
Musyawarah Daerah (Musda) XI Partai Golkar Bali yang sedianya akan digelar di Grand Hyatt Nusa Dua pada 23 Mei 2025 secara resmi ditunda. Penundaan ini dikonfirmasi oleh panitia pelaksana sebagai murni karena alasan teknis, yakni ketidakhadiran Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, yang memiliki agenda kenegaraan di waktu yang sama.
Namun, penundaan ini tak pelak menimbulkan spekulasi. Dengan adanya dinamika internal antara dua figur kuat dalam tubuh Golkar Bali—yakni Ketua DPD I Golkar Bali I Nyoman Sugawa Korry dan politisi senior Gde Sumarjaya Linggih (alias Demer)—banyak pihak menduga penundaan ini menyimpan muatan politis. Namun, narasi tersebut dibantah tegas oleh jajaran panitia Musda.
“Penundaan ini bukan karena konflik internal atau tarik-menarik kekuasaan. Ini murni karena Ketua Umum, yang juga Menteri Investasi, memiliki agenda padat di Bali dan NTB, dan tidak bisa menghadiri Musda Bali pada tanggal yang telah dijadwalkan,” ujar Ketua Steering Committee (SC) Musda Golkar Bali, Drs. Dewa Made Suamba Negara, dalam konferensi pers, Rabu (21/5/2025) di kantor DPD Golkar Bali.
Dalam tradisi Partai Golkar, kehadiran langsung Ketua Umum dalam Musda provinsi menjadi simbol penting—bukan hanya sebagai bentuk penghormatan terhadap struktur daerah, tetapi juga sebagai wujud legitimasi dan konsolidasi kekuatan politik partai di akar rumput.
Bahlil Lahadalia, yang baru menahkodai Golkar setelah era Airlangga Hartarto, berkomitmen untuk hadir langsung dalam setiap Musda di seluruh Indonesia. Hal inilah yang dijadikan alasan utama penundaan.
“Kami menerima kabar dari Pak Sekjen sekitar pukul 23.45 Wita malam sebelumnya. Ketua DPD Bali (Pak Sugawa Korry) langsung menyampaikan bahwa Ketum tidak bisa hadir karena tugas negara. Jadi, ini penyesuaian semata, bukan karena tekanan politik,” terang Suamba yang didampingi Ketua OC, Dr. Drh. Komang Suarsana (Mang Kos), dan Bendahara Golkar Bali, Komang Takuaki Banuartha (Mang Banu).
Panitia mengaku sudah hampir rampung mempersiapkan acara, mulai dari teknis lokasi, akomodasi, hingga distribusi undangan. Menurut Mang Kos, 90 persen lebih kebutuhan acara telah diselesaikan. Namun, semua itu dinilai sebanding dengan pentingnya kehadiran sang Ketua Umum.
“Kami sudah lakukan pembayaran, surat undangan sudah dikirim, bahkan perlengkapan teknis semuanya sudah siap. Tapi ini partai besar. Tradisi dan simbolisasi kehadiran Ketum tidak bisa dianggap sepele,” tegas Mang Kos, yang juga dikenal sebagai mantan wartawan senior.
Penundaan Musda ini memang terjadi di tengah suasana kompetitif di internal partai, di mana dua tokoh besar—Sugawa Korry dan Gde Sumarjaya Linggih—disebut-sebut akan bertarung memperebutkan kursi Ketua DPD Golkar Bali. Namun semua pihak sepakat untuk menjaga agar dinamika ini tetap sehat dan tidak mengganggu agenda besar partai.
“Tidak ada yang namanya tarik-ulur karena calon A atau B. Kami semua fokus menyukseskan Musda, bukan menggiring isu politik yang merusak soliditas partai,” ujar Suamba, menanggapi rumor persaingan dua kader senior tersebut.
“Buktinya panitia tetap bekerja, tidak ada yang berhenti, tidak ada yang mundur. Kami justru tambah kompak,” imbuh Mang Banu.
Meski belum ada tanggal baru yang ditetapkan, panitia memastikan bahwa Musda XI tetap akan digelar secepatnya. Jadwal baru akan menyesuaikan dengan agenda Ketum dan DPP Golkar pusat. Suamba juga menegaskan bahwa DPP telah menyatakan komitmen penuh untuk hadir secara kolektif dalam Musda Bali nanti.
“Kami tinggal menunggu momen yang tepat. Bisa tiga hari lagi, bisa minggu depan, atau sebulan. Yang jelas, Ketua Umum akan hadir, dan DPP juga akan mendampingi. Ini bukan hanya acara Bali, tapi juga bagian dari penguatan nasional Golkar,” pungkas Suamba. (hd)