Agus Salim menyerahkan piala juara Best Gross Overall kepada Farisyi.

Turnamen Berjalan Lancar Walau Jumlah Pesertanya Berlebih

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Perkumpulan golf yang didirikan pada 7 November 2001 ini genap berusia 17 tahun pada Rabu (7/11/2018).

Sesuai namanya Blue Tee Golf Club, kalau menggelar kegiatan bermain golf bersama, selain start permainannya dari Tee Box Biru, kegiatan tersebut selalu dilaksanakan setiap Rabu.

Tanpa bermaksud “mengeramatkan” hari Rabu, yang jelas sejak perkumpulan golf tersebut didirikan hingga berulangtahun yang ke-17 tahun pun perayaannya selalu digelar pada hari Rabu.

Bagi perkumpulan golf lain, mungkin akan berfikir dua-tiga-kali untuk menyelenggarakan turnamen ulang tahun pada hari Rabu.

Boleh jadi akan ada yang mengatakan “tidak lazim” karena hari Rabu adalah hari kerja.Sedangkan faktanya yang sering terjadi event penting dan sekaligus bersejarah tentang berdirinya sebuah perkumpulan golf lazimnya memang diselenggarakan pada week end.

Tradisi “Rebo”-an — baik dalam menjalankan program bernain golf bersama maupun dalam merayakan hari jadinya — tampaknya memang sudah menjadi trade merk Blue Tee; Sehingga, meski perayaan hari jadi Blue Tee dilaksanakan pada hari kerja, minat para pegolf tetap membludak. Bahkan pendaftaran sudah ditutup sebelum hari-H tiba, masih banyak pegolf yang ingin ikut sebagai peserta dalam event bertajuk 17th Blue Tee Amateur Open Tournament 2018, yang berlangsung di Sentul Highland Golf Club, Rabu (7/11/2018) kemarin.

Tahun ini tercatat ada 153 pegolf yang terdiri dari member Blue Tee dan undangan (Guest) yang berkompetisi untuk memperebutkan gelar juara Best Gross Overall dan Best Nett Overall.

Menurut Nico Sompotan, Ketua 17th Blue Tee Amateur Open Tournament 2018, mengapa pihaknya memilih Sentul Highland Golf Club, karena lapangan golf yang sebelumnya dikenal dengan sebutan Satelindo Golf Course & Country Club tersebut memang sangat challenging.

Kontur tanahnya yang berbukit-bukit, dogleg di beberapa fairway-nya, juga green yang bergelombang permukaannya. “Itulah tantangan yang membuat para pemain tertantang untuk menaklukkannya,” kata Nico Sompotan kepada IndependensI.com dan TVRI.

Nico Sompotan

Sungguh pun golf course tersebut sulit untuk ditaklukkan, namun 153 pegolf yang tampil dalam event 17th Blue Tee Amateur Open Tournament 2018 bermain lepas dan enjoy. “Padahal jumlah pesertanya melebihi kapasitas,” tukas Sekjen Blue Tee Golf Club, Dian Mariyun.

“Idealnya jumlah pesertanya paling banyak antara 120 sampai 124 pemain.Tapi, secara pribadi saya tidak bisa membendung apalagi menolak keinginan mereka meramaikan HUT Blue Tee,” tambah Mas DM, sapaan akrabnya, yang juga dikenal sebagai Ketua Bidang Pertandingan Pengprov PGI Jawa Barat tersebut di sela jeda usai bermain di first nine dan akan melanjutkan permainann second nine-nya.

Diakui atau tidak, member Blue Tee dan undangan (Guest) yang tampil bersaing dalam event tersebut, memang golfer reguler non atlet yang sangat disiplin dalam permainan sehingga turnamen golf 18 hole yang menggunakan shotgun tee time tersebut berjalan lancar dan berakhir tepat waktu.

“Dalam hal penerimaan anggota baru, kami ajak lebih dulu mereka dalam kegiatan main golf bersama setiap hari Rabu. Biasanya, dari pengalaman yang kami temukan, calon anggota baru tersebut dengan sendirinya akan mundur kalau candaan atau gurauan mereka tidak diterima di lingkungan kami,” ungkap Ketua Umum Blue Tee Golf Club, Agus Salim, kepada IndependensI.com dan TVRI.

Agus Salim, Ketua Umum Blue Tee Golf Club, memotong kue ulang tahun disaksikan oleh pengurus lainnya.

Terlepas dari masalah tersebut, yang jelas bagi para pegolf reguler non atlet yang berkenalan dengan olahraga golf baru setahun-duatahun memang bukan perkara yang mudah untuk bermain golf dari Tee Box Biru.

Meskipun begitu Agus Salim tetap optimistis bahwa lambat atau cepat akan hadir wajah-wajah baru dari komunitas golf reguler non atlet yang akan bergabung di perkumpulan golf yang dipimpinnya, untuk menggantikan anggota senior Blue Tee yang sudah tidak all out lagi kalau mereka bermain dari Tee Box Biru.

Seperti diketahui, Blue Tee Golf Club adalah satu dari sekian banyak perkumpulan golf yang ada di Indonesia, yang setiap merayakan hari jadinya selalu didukung oleh sponsorship yang senantiasa membuat orang berdecak kagum. “Kita, anggota Blue Tee, sangat peduli dengan keberadaan klub ini.Nama-nama sponsor yang anda baca itu, semuanya bukan dari luar. Tapi dari internal kita sendiri.Saya juga jadi sponsor. Demikian juga dengan pak Agus,” ujar Nico Sompotan tanpa menyebut nilai nominal yang dialokasikan untuk menyeponsori 17th Blue Tee Amateur Open 2018.

Tak hanya hadiah lucky draw dan grand lucky draw, hadiah hole in one di setiap par #3 berupa kendaraan roda empat dari merk ternama yang disediakan bagi pemain yang beruntung pun semuanya disponsori oleh anggota.

Namun, sampai permainan berakhir, tak ada seorang pun dari 153 pegolf reguler non atlet yang dapat mencetak pukulan hole in one.

Yang mengejutkan justru Zulhaimi yang selalu berhasil menjadi juara Best Gross Overall setiap Blue Tee berulang tahun, pada HUT Blue Tee ke-17 hanya merebut Gross Flight A dengan total skor 75 pukulan atau +3.

Sedangkan juara Best Gross Overalll tahun ini direbut oleh pegolf undangan (Guest) bernama Farisyi dengan total skor 73 pukulan atau +1, sementara Basrizal Koto — member Blue Tee — berhasil merebut gelar juara Best Nett Overall dengan skor gross 77 pukulan dengan handicap 10, nett 67. (Toto Prawoto)