JAKARTA (IndependensI.com) – Presiden Finlandia Sauli Niinisto siap maju lagi ke pemilihan presiden yang akan digelar pada Januari 2018. Politikus yang dikenal dengan sikap pro-Eropa itu mengumumkan pencalonannya kembali, Senin (29/5/2017).
Niinisto terpilih untuk masa bakti pertamanya pada 2012. Waktu itu Finlandia tengah mengalami krisis ekonomi cukup parah. Finlandia bergabung dengan zona euro selagi Niinisto menjabat menteri keuangan pada 1996-2003.
Berkat kebijakan uang ketat yang masih berjalan, negara di kawasan Nordik itu mampu bangkit dari keterpurukan pada 2015. Finlandia kini mengalami pertumbuhan ekonomi relatif bagus dengan 1,6 persen pada kuartal pertama tahun ini. Tingkat pengangguran turun hingga di bawah sembilan persen.
Niinisto mengatakan bahwa dia tidak akan maju sebagai kandidat dari Partai Koalisi Nasional melainkan sebagai calon independen.
Laki-laki berusia 68 tahun itu mengatakan ingin terpilih berdasarkan sistem petisi populer Finlandia. Dalam sistem ini, setiap warga negara Finlandia bisa mencalonkan diri jika bisa mengumpulkan minimal 20.000 tanda tangan dukungan, sekali pun bukan anggota partai.
“Saya mencintai negeri ini… Saya terkesan melihat bagaimana luasnya dukungan yang saya dapat dari warga Finlandia,” kata Niinisto seperti dikutip kantor berita AFP.
Meski pemilihan presiden Finlandia masih lama, Niinisto sudah dijagokan menang. Jajak pendapat terakhir, yang diselenggarakan lembaga penyiaran pemerintah YLE pada Desember 2016, menyebutkan bahwa 52 persen rakyat Finlandia ingin Niinisto menjabat lagi untuk periode kedua.
Kewenangan presiden Finlandia relatif terbatas. Tapi rakyat Finlandia mengapresiasi Niinisto atas kejujuran, independensi, dan kekuatannya menghadapi kesulitan.
Niinisto juga punya kisah hidup yang tragis. Ayah dua anak itu kehilangan istri pertamanya dalam kecelakaan mobil pada 1995. Niinisto hampir tewas dalam bencana tsunami di Thailand pada 2004. Waktu itu dia dan anak bungsunya luput dari maut setelah memanjat pohon. Putra pertamanya selamat setelah berhasil meanjat atap hotel.
Lima tahun kemudian, pada 2009, dia menikahi juru bicara partainya, Jenni Haukio, yang selama 29 tahun menjadi anak didiknya di panggung politik.