JAKARTA (IndependensI.com) – Pada Sabtu (24/11/2018) sore, Prof Dr KH Ma’ruf Amin kedatangan tamu istimewa di kediamannya Jalan Situbondo 12, Menteng, Jakarta Pusat. Sekitar 30 orang penyandang disabilitas ber-silaturrahim dan ber-tabayun terkait pernyataan Ma’ruf Amin.
Beberapa waktu lalu, Amin menyebut pihak yang tidak obyektif memberikan penilaian terhadap pencapaian Presiden Joko Widodo selama kepemimpinannya adalah orang yang buta dan tuli mata hatinya.
“Senang sekali kami bisa ber-silaturrahim ke sini. Duduk bersama, berbincang bersama tanpa ada sekat dan lebih dekat dengan Abah Kiai yang ternyata ulama yang sangat sederhana, bersahaja, baik, kebapakan dan penuh kasih sayang,” kata Suhendar, juru bicara dari Komunitas Tuna Netra Menggugat dari Kota Bandung.
“Beliau menjelaskan dengan gamblang dan rinci maksud ucapannya tentang bisu dan tuli yang dikutip dari Al-Qur’an. Kami sangat memahami yang dimaksud bukan kami. Dan, kami tidak mempermasalahkannya. Hanya ramai di sosial media saja,” kata Fikri salah seorang peserta.
Ma’ruf Amin secara gamblang memang memberikan penjelasan tentang maksud ucapannya terkait tuli dan bisu yang kemudian dipelintir sehingga sempat memunculkan polemik.
“Islam mengistimewakan dan sangat menghargai para penyandang disabilitas. Bahkan, kehormatannya benar-benar dijaga. Saya sebagai orang yang beragama dan mendalami agama punya kewajiban juga untuk menjaga muru’ah tersebut,” kat Amin.
“Cucu saya bahkan ada yang disabilitas. Maksud pernyataan saya soal buta dan tuli, bukan pada fisik melainkan hati. Orang yang mendalami Al-Qur’an dan Hadits pasti paham betul apa yang saya sampaikan,” ujarnya.
“Nah, hari ini saya sangat senang dan bahagia sekalo mendapatkan kunjungan silaturrahim. Saya memang akan memberikan perhatian khusus kepada para penyandang disabilitas bila kelak terpilih. Pak Jokowi sudah memberikan contoh dan teladan juga saat bagaimana beliau sangat memuliakam kaun disabilitas saat even Paralimoic Games di Jakarta beberapa waktu lalu,” kata Amin menjelaskan.
Usai acara ramah tamah, kejutan diberikan kaum disabilitas dengan memberikan lukisan bergambar Ma’ruf Amin hasil karya mereka yang lalu ditanda tangani. Dalam Lukisan tersebut tertulis Kaum Difabel Bersama Abah.
Amin sendiri memberikan sorbannya sebagai hadiah. “I Love You,” kata Yayat dengan bahasa Isyarat tiga jari.
Usai memberikan kenang-kenangan, kelompok kaum difabel tersebut menyatakan dukungannya kepada Ma’ruf Amin.
“Kami doakan Abah Kiai terpilih. Beliau orang tua kami dan kami akan memberikan dukungan total. Tulisan Kaum Difabel bersama Abah dijawan dengan pernyataan Abah Bersama Kaum Difabel. Kami satu hati, satu jiwa dan satu perjuangan bersama,” kata Ahand Sarkowi perwakilan difabel lainnya menyampaikan pernyataan.