JOMBANG(IndependensI.com) – Ketersediaan infrastruktur adalah hal yang fundamental untuk bersaing dengan negara lain, setelah itu adalah sumber daya manusia. Kelancaran konektivitas akan meningkatkan daya saing nasional dan mendukung pertumbuhan ekonomi.
Sementara itu Menteri Basuki mengatakan pengoperasian ruas tol ini merupakan realisasi dari target pembangunan jalan tol sepanjang 1.800 km hingga akhir tahun 2019.
Pengoperasian Jalan Tol Moker akan memperkuat jaringan jalan nasional yang telah ada sekaligus memberikan andil yang signifikan, khususnya dalam melayani pergerakan barang dan jasa pada jalur Trans Jawa, terutama distribusi logistik dari Surabaya ke arah Tengah, Selatan hingga ke Jawa Tengah.
Beroperasinya Tol Moker dan Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo) sepanjang 36,27 km yang saat ini dalam tahap penyelesaian akan mengurangi waktu tempuh distribusi barang dan jasa dari Surabaya ke Kertosono. Saat ini waktu tempuh dengan melalui jalan non tol memerlukan waktu kurang lebih 2,5 jam, yang dapat dipangkas dengan adanya jalan tol menjadi kurang dari 1 jam.
Pembangunan Tol Moker menggunakan metode konstruksi ramah lingkungan. Sebagai contoh konstruksi jembatan utama Sungai Brantas yang menggunakan metode Balanced Cantilever sehingga pilar jembatan ditengah sungai dapat dihilangkan. Jembatan yang cukup tinggi ini total panjangnya mencapai 1,2 kilometer