BANDARLAMPUNG (IndependensI.com) – Universitas Lampung (Unila) tahun 2017 akan menerima sebanyak 4.750 mahasiswa baru tersebar pada delapan fakultas dan berbagai jurusan melalui tiga jalur seleksi penerimaan mahasiswa baru.
Menurut Wakil Rektor I Bidang Akademik Unila Prof Dr H Bujang Rahman MSi, di Bandarlampung, Minggu (18/6/2017), sebanyak hampir 5.000 mahasiswa baru Unila itu, dijaring melalui tiga jalur penerimaan, yaitu Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNMPTN), Seleksi Bersama Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), dan jalur seleksi Mandiri.
Kuota mahasiswa yang akan diterima melalui jalur undangan (SNMPTN) mencapai 1.596 mahasiswa baru atau mencapai 32 persen, seleksi ujian tulis (SBMPTN) sebanyak 2.379 mahasiswa atau 48 persen, dan jalur Mandiri sebanyak 775 mahasiswa (16 persen).
Unila juga menerima mahasiswa baru dari kalangan tidak mampu lewat penjaringan beasiswa Bidikmisi. Namun menurut Bujang, jumlah mahasiswa baru Bidikmisi ini belum dapat diketahui pasti. “Masih menunggu selesai registrasi,” ujarnya sebagaimana dikutip Antara.
Sebelumnya, Humas Panitia Lokal 27 SBMPTN di Lampung M Komarudin menyebutkan sebanyak 45.528 orang calon mahasiswa pendaftar yang memilih Universitas Lampung untuk pilihan pertama, kedua maupun ketiga. Peserta yang memilih Unila pilihan pertama sebanyak 14.750 orang. Sedangkan jumlah peserta SBMPTN yang mengikuti tes masuk Unila dan Institut Teknologi Sumatera (Itera) mencapai 18.875 orang.
Komarudin menjelaskan program studi yang paling diminati di Unila adalah Pendidikan Kedokteran sebanyak 2.900 pendaftar, Manajemen 2.866, Hukum 2.349, Pendidikan Guru Sekolah Dasar 1.989, dan Akuntansi 1.864. Total kuota yang disediakan untuk jalur SBMPTN Unila sebanyak 2.379 atau 45 persen dari kuota keseluruhan sebanyak kurang dari 5.000 mahasiswa baru.
Sedangkan pendaftar SBMPTN Itera di Lampung mencapai 7.361 orang. Program studi di Itera paling diminati yakni Teknik Informatika dengan 1.415 pendaftar, Teknik Sipil 1.407, serta Perencanaan Wilayah dan Kota 1.044.
Penetapan hasil SBMPTN 2017 telah diumumkan pada Selasa (13/6) 2017 pukul 14.00 WIB. “Sebanyak 148.066 peserta atau sekitar 14,36 persen dari 797.738 pendaftar SBMPTN 2017 dinyatakan lulus sebagai calon mahasiswa baru di 85 PTN,” ujar Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi pada Jumpa Pers di Ruang Sidang Lantai 3 Gedung D Kemenristekdikti, Jakarta, Senin (12/6).
Pengumuman penetapan hasil SBMPTN 2017 disampaikan oleh Menristekdikti Mohamad Nasir bersama Ketua Panitia Pusat SNMPTN dan SBMPTN 2017 Ravik Karsidi, Sekretaris Jenderal Kemenristekdikti Ainun Na’im, Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Intan Ahmad, Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Herry Suhardiyanto dan Sekretaris Panitia Pusat SNMPTN SBMPTN 2017 Joni Hermana.
Menristekdikti mengatakan bahwa SBMPTN merupakan tahap kedua dari proses penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi negeri, setelah sebelumnya telah dilakukan tahap pertama melalui SNMPTN.
Tahun ini terjadi peningkatan jumlah peserta SBMPTN dan jumlah peserta yang diterima di PTN. Total pendaftar SBMPTN 2017 adalah 797.738, lebih tinggi dari tahun 2016 sebanyak 721.326 pendaftar. “Peserta Bidikmisi yang ikut SBMPTN tahun 2017 juga meningkat, tahun lalu sebanyak 124.398 peserta sedangkan tahun ini ada 158.157. peserta Bidikmisi yang ikut,” ujar Menristekdikti.
Total peserta kelompok Non-Bidikmisi/Reguler yang diterima sebanyak 113.968 peserta dan peserta kelompok Bidikmisi yang diterima sebanyak 34.098 peserta. Rincian peserta yang diterima menurut jenis ujian Paper Based Test (PBT) sebanyak 143.523 peserta, dan Computer Based Test (CBT) sebanyak 4.543 peserta. Peserta Saintek diterima sebanyak 61.015, peserta Soshum diterima sebanyak 59.714 dan peserta kelompok Campuran yang diterima sebanyak 27.337 peserta.
Dirjen Belmawa Intan Ahmad mengatakan bahwa calon mahasiswa Bidikmisi dapat menggunakan tiga jalur untuk masuk perguruan tinggi negeri yakni jalur SNMPTN, SBMPTN dan jalur Mandiri.
Peserta Bidikmisi yang lulus SBMPTN akan dilakukan verifikasi kelayakan dan verifikasi kuota oleh perguruan tinggi penerima. “Jumlah kuota Bidikmisi tahun 2017 adalah 80.000 orang. Jika jumlah peserta Bidikmisi di perguruan tinggi lebih besar dari kuota, setiap perguruan tinggi diharapkan membantu calon mahasiswa dari kalangan tidak mampu sesuai dengan skema yang ditetapkan masing-masing perguruan tinggi,” ujar Intan. (kbn)