JAKARTA (IndependensI.com) – Pemerintah Ekuador membuktikan penegakan hukum di negara itu tidak pandang bulu. Wakil Presiden Jorge Glas sudah dijebloskan ke dalam penjara, Senin (2/10/2017), meski masih menjadi tersangka korupsi.
Glas diduga menerima mahar dari Odebrecht, perusahaan konstruksi raksasa Brasil. Uang suap sebesar US$16 juta itu diberikan Odebrecht untuk memenangi tender sejumlah proyek pekerjaan umum di Ekuador.
Penyelidikan masih berjalan tapi Pengadilan Nasional Ekuador sudah melakukan tindakan preventif untuk mencegah Glas kabur. Pengadilan tertinggi Ekuador itu juga memerintahkan pembekuan harta dan rekening Glas.
Di bawah penyelidikan Departemen Kehakiman Amerika Serikat, Odebrecht bersedia membayar denda US$3,5 miliar setelah mengaku memberikan uang suap bernilai total US$788 juta di 12 negara di seluruh dunia untuk mengamankan tender gemuk.
Glas menjadi tokoh politik terbaru di Amerika Latin yang diduga ikut menerima mahar haram tersebut. Skandal ini juga melibatkan politikus di negara antara lain Meksiko, Peru, Panama, dan Venezuela.
Pada Agustus 2017, dewan legislatif Ekuador mempersilakan dilakukannya penyelidikan kriminal terhadap Glas. Sejak saat itu, sang Wapres dilarang bepergian ke luar negeri.
Glas, yang pernah menjabat menteri bidang strategis sebelum menjadi wapres pada 2013, membantah tersangkut skandal Odebrecht. Namun pamannya, Ricardo Rivera, sudah ditahan atas dugaan terlibat dalam kasus ini.
“Saya menyatakan DENGAN PROTES tuduhan terhadap saya ini keterlaluan, meski saya yakin keadilan akan menang dan saya akan terbukti tidak bersalah,” cuit Glas di akun Twitter-nya setelah mendengar keputusan pengadilan.
Dia menuding hakim yang menangani perkara ini, Miguel Jurado, sudah bertindak tanpa bukti apa pun. Glas berniat membawa kasus ini ke “berbagai lembaga nasional dan internasional”.
Sebanyak 18 orang menjadi tersangka dalam dugaan suap Odebrecht, termasuk Glas dan Rivera. Hingga saat ini belum ada tuntutan terhadap mereka. Jaksa Ekuador dikabarkan baru akan menyampaikan tuntutannya dalam beberapa hari mendatang.
Pengakuan Mantan Karyawan
Dugaan penyuapan Odebrecht diungkapkan pertama kali oleh mantan karyawannya, Jose Concericao Santos Filho. Dia mengatakan bahwa Glas menerima mahar US$16 juta lewat Rivera.
Presiden Ekuador, Lenin Moreno, langsung melucuti kewenangan Glas. Kasus ini pun meningkatkan ketegangan dalam hubungan dua pejabat tertinggi Ekuador itu.
Glas secara resmi tetap menjadi wakil presiden sekali pun berada di balik jeruji selama menunggu persidangan. Ahli hukum tata negara, Rafael Oyarte, mengatakan Glas bisa ditahan hingga enam bulan sebagai tersangka.
Moreno bisa menunjuk salah seorang menterinya untuk menjalankan tugas-tugas wapres selama Glas berhalangan.