JAKARTA (Independensi.com) – Dalam rangka Hari Radio Sedunia, Ketua Komisi III DPR RI Herman Herry memaparkan tentang Radio Rimba Raya yang tak banyak diketahui masyarakat umum.
Herman mengungkapkan, peran Radio tersebut dalam sejarah Indonesia sangat penting. Melalui corong pemancar hasil selundupan dari Malaya inilah dunia internasional mendengar bahwa Indonesia masih berdiri.
“..’Republik Indonesia masih ada, karena pemimpin republik masih ada, tentara republik masih ada, pemerintah republik masih ada, wilayah republik masih ada, dan di sini adalah Aceh.”
Itu adalah isi siaran dalam berita singkat Radio Rimba Raya pada masa Agresi Militer II, saat Belanda menyebarkan kabar bahwa Indonesia sudah menyerah.
“Belanda ketika itu menghancurkan semua stasiun Radio Republik Indonesia. Untungnya, ada satu pemancar di Bener Meriah, Aceh, yang selamat,” papar Herman di akun Facebooknya, Kamis (13/2).
.
Herman melanjutkan, Radio Rimba Raya inilah yang mengabarkan Indonesia tetap utuh lewat siaran yang menggunakan bahasa Urdu, Inggris, serta Indonesia.
“Siaran Radio Rimba Raya inilah yang kemudian menjadi dasar Konferensi Meja Bundar di Den Haag, Belanda, yang akhirnya menegaskan kedaulatan Indonesia. Selamat Hari Radio Sedunia,” pungkas Herman.