JAKARTA (IndependensI.com) – Direktur regional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Pasifik Barat Dr Takeshi Kasai mengatakan, negara-negara yang berada di Asia Pasifik tidak hanya siap menghadapi pandemi, tetapi juga mampu meminimalkan dampaknya.
“Pada fase ini, negara-negara semakin mampu meminimalkan dampak skala besar (pandemi) terhadap kehidupan dan ekonomi masyarakat,” ujar Dikutip dari laman Strats Times, Sabtu (22/8/2020)
Takeshi menilai negara seperti Jepang, Vietnam, Korea Selatan, dan Australia telah bergerak cepat dalam menanggulangi COVID-19 dibandingkan pada fase sebelumnya yang membutuhkan waktu berbulan-bulan.
Akan tetapi, Takeshi mengatakan dalam beberapa hal negara-negara ini akan mencatat lebih banyak kasus baru Corona dibandingkan pada fase sebelumnya. Lonjakan tersebut menurutnya terjadi karena sejumlah negara sudah melonggarkan kebijakan ketat (lockdown) demi menghidupkan kembali sektor perekonomian.
Untuk itu, Takeshi mengatakan negara-negara yang tengah dilanda gelombang kedua COVID-19 harus lebih tanggap dalam mencegah dampak ekonomi dan kehidupan masyarakat yang lebih luas.
“Dengan menggabungkan deteksi dini dan respons cepat terhadap infeksi yang muncul, orang-orang mematuhi aturan kenormalan baru, banyak negara yang bisa mendeteksi wabah lebih awal dan meresponsnya lebih cepat dengan kebijakan yang terarah,” ucapnya lagi.
Pendekatan yang dimaksud adalah dengan meminimalkan risiko penyebaran virus Corona mulai dari meningkatkan sistem perawatan kesehatan, menjaga perilaku sehat warga, melindungi diri, keluarga, dan komunitas.
Takeshi menambahkan, arah pandemi kali ini bergantung pada keputusan serta sikap pemerintah dan warga. Kepatuhan warga dan pemerintah bukan hanya bisa memulihkan sistem kesehatan, tetapi juga sosial dan perekonomian negara. “Arah epidemi saat ini bergantung pada tindakan pemerintah dan orang-orang di seluruh wilayah,” tambahnya.
Soal keputusan negara-negara untuk membuka kembali kedatangan warga asing, Takeshi mengingatkan ada risiko yang membayangi. Untuk memastikan keamanan, negara-negara harus mengetahui asal dan tujuan warga asing serta status pandemi di negara asalnya. “Ini (kedatangan turis asing) membutuhkan berbagi informasi dan penilaian yang berkelanjutan, serta dialog antar negara,” katanya.