Suasana pertandingan Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis di GOR Sudirman, Surabaya, Minggu (6/8). (Dok/Ist)

96 Pebulutangkis Masih Berjuang

Loading

SURABAYA (IndependensI.com) – Hari kedua pelaksanaan Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis di Surabaya dan Purwokerto semakin sengit. Di masing-masing kota, sebanyak 48 pebulutangkis muda berhasil menyisihkan lawan-lawannya dan melaju hingga ke tahap akhir turnamen yang akan digelar pada Senin (7/8). Penentuan lolos atau tidaknya 96 atlet muda tersebut bakal ditentukan dari hasil yang mereka raih besok. Mereka yang lolos dan meraih Super Tiket bakal berlanjut ke Tahap Final Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2017 di Kota Kudus, pada September 2017.

Seperti dikutip dari rilis panpel, Minggu (6/8), pelatih sekaligus Anggota Tim Pencari Bakat PB Djarum Maria Kristin mengungkapkan proses audisi di tahap turnamen ini difokuskan untuk melihat sisi kekuatan mental dan semangat pantang menyerah para atlet cilik. “Di tahap turnamen sekarang ini para peserta mulai ketemu dengan lawan-lawan yang lebih seimbang. Terus ada perlawanan yang agak susah. Jadi mulai kelihatan kualitas anaknya seperti apa. Di hari kedua ini mulai kelihatan dia bisa mengatasi lawan atau tidak,” tutur Maria di sela-sela waktunya mengamati para atlet cilik, di GOR Sudirman, Surabaya.

Di sisi lain, Maria juga menyoroti upaya untuk menemukan pebulutangkis muda berbakat dari sektor tunggal putri jika dibandingkan dengan atlet putra. Menurut peraih medali perunggu Olimpiade Beijing 2008 ini, bukan hal yang mudah untuk membangun mental juara kepada atlet putri. Tidak hanya bakat yang menjadi patokan, namun juga semangat pantang menyerah.

“Kalau menurut saya badminton bukan olahraga yang enak. Malah capek banget. Atlet putri enggak semuanya bermental baja. Mungkin pas umur segini dia bagus, tapi nanti dia naik level tentu tantangannya makin berat. Mungkin dari situ akan banyak yang terkikis,” tuturnya.

Sementara di Purwokerto, pelatih dan Anggota Tim Pencari Bakat PB Djarum Engga Setiawan mengaku cukup terkejut dengan teknik dasar serta semangat yang dimiliki para peserta. “Untuk di usia yang masih muda belia, mereka tergolong berani tampil di lapangan dan ngotot untuk meraih kemenangan dari lawan-lawannya,” ujar Engga.

Lebih lanjut Engga mengatakan, masih ada satu hari yang merupakan hari penentuan bagi para calon peraih beasiswa dari PB Djarum ini. Sebanyak 48 peserta yang mengikuti Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2017 di Purwokerto, bakal berjuang di hari terakhir untuk meraih tiket ke Kudus. Engga memprediksi, bakal ada kejutan di hari terakhir gelaran Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2017 di Purwokerto. “Kita lihat besok, apakah ada talenta-talenta khusus yang mampu menarik perhatian para Pencari Bakat PB Djarum. Tak tertutup kemungkinan akan ada Super Tiket tambahan, karena Super Tiket itu tanpa kuota,” ungkapnya.

PB Djarum fokus mencari atlet putra dan putri dari kelompok U11 dan U13 melalui Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2017. Hal ini berbeda dengan audisi pada tahun-tahun sebelumnya yang terbagi dalam dua kelompok usia, U13 dan U15. Dengan pencarian dan pembinaan atlet di usia dini yang dimulai di klub, diharapkan mampu melahirkan atlet-atlet dengan kemampuan terbaik dan meraih prestasi maksimal di masa depan.

Guna mendapatkan bibit atlet dengan potensi terbaik di Surabaya, PB Djarum menerjunkan tim pencari bakat yang merupakan legenda bulutangkis Indonesia dan para pelatih PB Djarum. Mereka adalah Fung Permadi, Ivana Lie, Ade Candra, Johan Wahyudi, Maria Kristin, Alvent Yulianto dan Luluk Hadiyanto. Sementara di Purwokerto, Christian Hadinata, Lius Pongoh, Kartono, Yuni Kartika, Simbarsono dan Engga Setiawan, juga “turun gunung” guna menjaring para pebulutangkis dengan potensi dan bakat yang mumpuni.

Usai Purwokerto dan Surabaya Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis tinggal menyisakan Kota Kudus yang akan berlangsung pada pada 5 – 7 September 2017. Seluruh peserta yang lolos di tiap kota bakal kembali berkompetisi di tahap Final Audisi Umum yang berlangsung pada 8 – 10 September 2017 di GOR Djarum, Jati, Kota Kudus.