BEKASI (IndependensI.com) – Pembangunan sumur artesis yang dijanjikan Pemprov DKI ke Pemkot Bekasi, hingga saat ini belum terealisasi. Padahal, pembangunan sudah dijanjikan sejak 2016.
Terkait hal itu, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi bersama sejumlah pejabat menemui Gubernur DKI Jakarta Djarot Saipul di Balai Kota, Selasa (5/9/2017.
Mereka membahas kelanjutan pembangunan sumur artesis di wilayah area Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang yang hingga kini belum terealisasi. Sementara warga Bantargebang kini kesulitan air bersih.
Sebelumnya, Pemkot Kota Bekasi mengajukan kepada Pemprov DKI Jakarta pembangunan sumur artesis bagi warga Bantargebang dampak TPST tersebut dan akan memberikan anggaran Rp 25 miliar ke Pemkot Bekasi untuk pembangunan sumur artesis tersebut. Namun hingga saat ini, pemberian anggaran tersebut belum terealisaikan.
Wali Kota Rahmat mengatakan, pengeloaan sumur tersebut aturannya pada Dinas Perumahan dan Pemukiman. “Namun untuk simplikasi rancangan diserahkan ke PDAM Tirta Patriot milik Pemkot Bekasi,” katanya.
Kepala Biro Tata Pemerintahan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Premi Lasari menjelaskan ajuan Pemkot Bekasi sampai saat ini belum terealisasi seperti, pembangunan sumur artesis, pembebasan lahan Jalan Pasar Rebo-Komsen yang ditujukan untuk rute truk sampah DKI Jakarta. Termasuk rehabilitasi jalan alternatif di Kampung Pangkalan 2 dan Pangkalan 5 Bantargebang, juga jalan Cikunir menuju TPST. (jonder sihotang)