Kepala Pusat Bendungan Ni Made Sumiarsih, Kepala BBWS Pemali Juwana Ruhban Ruzziyatno dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja ikut mendampingi Menteri Basuki meninjau Danau Rawa Pening

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Meninjau Danau Rawa Pening

Loading

SEMARANG (IndependensI,com) – Menteri  PUPR Basuki Hadimuljono meninjau perkembangan restorasi Danau Rawa Pening.  Dengan menggunakan speedboat Menteri Basuki melakukan pengecekan langsung perkembangan restorasi Danau Rawa Pening yang dilakukan oleh Ditjen Sumber Daya Air melalui Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana.

Menteri Basuki mengatakan, dalam rangka mewujudkan ketahanan air disamping program pembangunan 49 bendungan baru oleh Kementerian PUPR, juga dilakukan pemeliharaan dan restorasi danau-danau sebagai tampungan air alami.

“Khusus untuk penanganan danau dilakukan dengan serius, karena memberikan manfaat  yang sangat besar di samping biaya penanganan yang lebih murah dibanding pembangunan bendungan baru,” tutur Menteri Basuki .

Menurut Menteri Basuki,  Kementerian PUPR sejak tahun 2016 telah melakukan langkah pengendalian sedimentasi terhadap Danau Rawa Pening, yaitu berupa pengerukan danau dan pembangunan cek dam, pembuatan tanggul pembatas badan air danau, serta pengendalian gulma air dengan pembersihan eceng gondok secara rutin serta penetapan zona sempadan danau.

Menteri Basuki menambahkan, luas eceng gondok yang menggenangi Danau Rawa Pening mencapai 755 hektare, dan baru tersedia dua alat harvester berky. “Bulan depan ada tambahan empat buah alat baru sehingga nantinya jadi enam unit. Kapasitas pembersihan eceng gondok akan bertambah dua sampai tiga kali lipat,” katanya. Ditambahkan Kepala BBBWS Pemali Juana Ruhban Ruzziyatno, saat ini dengan alat yang tersedia eceng gondok yang dapat dibersihkan hanya bisa 1 hektar per hari.

“Di samping itu, saya perhatikan banyak aktivitas nelayan berupa keramba dan jaring apung dengan cara budidaya nelayan yang khusus. Kementerian PUPR bersama Pemkab Semarang akan mengatur aktivitas nelayan dengan baik melalui zonasi, bukan dimaksudkan untuk melarang,’ tutur Menteri Basuki. Ikut mendampingi Menteri Basuki meninjau danau Rawa Pening Kepala Pusat Bendungan Ni Made Sumiarsih, Kepala BBWS Pemali Juwana Ruhban Ruzziyatno dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja.

Rawa Pening Sebagai Danau Multifungsi

Danau Rawa Pening merupakan danau multifungsi dengan daerah pengaliran sungai seluas 250.79 km2 dan memiliki volume tampung air sebesar 48,15 juta m3. Pemanfaatan danau Rawa Pening sebagai sumber air bagi Daerah Irigasi (DI) Tuntang Jelok 374 hektar, DI Glapan Barat seluas 10.113 hektar,  DI Glapan Timur seluas 8.671 hektar, serta suplesi DI Playaran Buyaran 909 hektar.

Di samping itu Danau Rawa Pening juga dimanfaatkan sebagai  sumber air baku instalasi pengolahan air Sumber Air Muncul dengan kapasitas 509 liter/detik dan Kanal Tuntang sebanyak 250 liter/detik. Danau Rawa Pening juga bermanfaat sebagai Pembangkit Tenaga Air (PLTA) Timo  10,5 MW dan PLTA Jelok 15 MW. Fungsi lainnya adalah sebagai destinasi pariwisata, pengendali banjir, budidaya ikan air tawar serta area pemanfaatan gambut untuk kompos dengan rata-rata produksi 11.500 m3 per tahun.