MALANG (IndependensI.com) -Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menerima penghargaan Ahli Geologi Indonesia 2017 dari Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) atas pengabdiannya sebagai geolog, yang telah mampu memberikan karya nyata melalui berbagai pembangunan infrastruktur yang secara langsung memberikan dampak pertumbuhan ekonomi nasional dan berujung pada kesejahteraan rakyat. Penyerahann penghargaan dilakukan oleh Ketua IAGI Sukmandaru Prihatmoko, di Malang, Jawa Timur.
Dalam sambutannya Menteri Basuki menyampaikan apresiasinya kepada IAGI atas penghargaan yang diberikan kepadanya dan menjadi pemacu untuk bekerja lebih baik lagi dalam penyediaan infrastruktur yang sangat dibutuhkan rakyat Indonesia. Menurut Sukmandaru Prihstmoko, pemberian penghargan tersebut bagi kalangan ahli geologi karena Menteri Basuki sudah istiqomah di bidang keteknikan pembangunan infrastruktur.
Peran para ahli geologi dalam pembangunan infrastruktur bukan hanya sebagai pendukung namun karena ikut menentukan keselamatan dalam pembangunan infrastruktur dan memberikan panduan. Dalam siklus konstruksi peran ahli geologi banyak terlibat saat survey dan investigasi, desain, perencanaan dan program pembangunan infrastruktur.
Pembangunan infrastruktur yang menjadi program prioritas nasional banyak menemui kondisi alam yang membutuhkan kontribusi keilmuan para ahli geologi. Berbagai jenis batuan dan tanah dapat ditemukan di Indonesia dimana salah satunya adalah tanah lunak dan gambut. Selain itu Indonesia juga terletak dalam area Ring of Fire dan negara dengan curah hujan yang relatif tinggi.
“Untuk mengatasi tantangan tersebut, PUPR melakukan banyak inovasi untuk menangani longsoran di ruas jalan strategis dan Jembatan Cisomang yang merupakan suatu tantangan bagi ilmu geologi,” jelasnya.
Dikatakannya permasalahan Jembatan Cisomang akibat permasalahan Batu Serpih/Clay Shale telah berhasil diselesaikan berkat peran ilmu geologi. Enam tahapan penanganan dilakukan pada Jembatan Cisomang yakni unloading tanah, jacketing pilar, Fiber Reinforced Polymer ( FRP), Bored Pile, Strutting Baja P2-P3, serta Grouting pada pilar.
Tantangan kondisi geologi yang unik di Indonesia turut dijumpai di pembangunan terowongan jalan tol pertama di Indonesia, yakni Terowongan Tol Cisumdawu. Metode penggalian terowongan menggunakan sistem NATM 3-Bench and 7- Step dengan kondisi geologi Tanah Vulkanis, kombinasi batu dan tanah dalam satu formasi. Pembangunan Tol Cisumdawu secara keseluruhan diperkirakan akan selesai pada tahun 2020.
Turut hadir dalam acara tersebut anggota Komisi V DPR RI Nusyirwan Sujono, Inspektur Jenderal Rildo Ananda Anwar, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Danis H. Sumadilaga, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Brantas Fauzi Idris dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja.