JAKARTA (IndependensI.com) – Indonesia dan Dewan Olimpiade Asia (OCA) menyepakati perubahan kontrak tuan rumah Asian Games 2018 terkait ketentuan tambahan dalam penggunaan dana sponsor baik dari perusahaan-perusahaan dalam negeri maupun luar negeri.
“Kami baru menandatangani beberapa perubahan dari perjanjian Asian Games 2018. Prinsip pokok perubahan itu adalah untuk melancarkan penyelenggaraan Asian Games dan juga meningkatkan kualitas pertandingan serta memperjelas tanggung jawab masing-masing pihak dalam penyelenggaran ini,” kata Wakil Presiden Jusuf Kalla sekaligus Ketua Dewan Pengarah Asian Games 2018, Minggu (15/10).
Wapres Jusuf Kalla mengatakan sejumlah sponsor baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri telah menyepakati kerja sama penyelenggaraan Asian Games di Jakarta dan Palembang itu tahun 2018. Presiden OCA Ahmad Al Fahad mengatakan organisasi olahraga tingkat Asia itu tetap berkomitmen untuk bekerja sama secara luwes demi kesuksesan penyelenggaraan Asian Games ke-18 itu. “Kami telah mencapai kesepahaman bersama yang bagus melalui adendum. Hal itu akan menciptakan situasi saling menguntungkan bagi semua pihak,” kata Ahmad Al Fahad.
Lebih jauh Ahmad Al Fahad mengatakan, Asian Games 2018 akan menjadi salah satu penyelenggaraan pesta multi-cabang olahraga yang modern di Benua Asia sesuai agenda Komite Olimpiade Internasional (IOC) pada 2020. “Salah satu hal yang kami pertimbangkan yaitu terkait penurunan biaya operasional. Kami telah memutuskan untuk tidak ada pembangunan fasilitas baru dan lebih memilih untuk merenovasi fasilitas yang sudah ada agar sesuai dengan rencana pengembangan kota tuan rumah,” ujar Ahmad Al Fahad.
Ketua INASGOC Erick Thohir mengatakan Indonesia akan dapat menggunakan dana sponsor tanpa menunggu pembukaan Asian Games pada 18 Agustus 2018 setelah kesepakatan perubahan kontrak tuan rumah itu. “Ini adalah salah satu hal besar dalam kontrak tuan rumah. Dana itu bisa dipakai sekarang tanpa menunggu setelah pembukaan atau pada 18 Agustus 2018,” kata Erick.
Pertemuan kesepakatan adendum kontrak tuan rumah Asian Games 2018 itu juga dihadiri Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.