DENPASAR (IndependensI.com) – Sejumlah mahasiswa asal Samosir, Tapanuli, Sumatera Utara yang melanjutkan pendidikan di Pulau Dewata Bali menggelar malam keakraban di Bumi Margarana, Bali pada tanggal 20-22 Oktober 2017. Mahasiswa yang bergabung dalam Ikatan Mahasiswa Asal Samosir (IKAN MAS) Bali tersebut menggelar malam keakraban untuk mempererat hubungan kekeluargaan antar mahasiswa angkatan baru 2017 dengan mahasiswa angkatan sebelumnya atau mahasiswa yang lebih senior.
“Makrab atau malam keakraban yang bertujuan untuk mempererat hubungan kekeluargaan antara sesama anggota, baik antara sesama anggota baru mau pun anggota lama (yang terdahulu datang/anggota). Maraitogu – toguan di tano parjalangan ” inilah tema yang diangkat oleh panitia MAKRAB 2017,” kata Luber Tamba, Ketua BPH IKAN MAS-BALI, Minggu (22/10/2017).
Dalam acara makrab 2017 sedikitnya ada total 11 orang yang resmi diterima menjadi anggota IKAN MAS – Bali. Belum semua mendaftar, namun organisasi ini tetap terbuka bagi anggota yang belum bergabung kapan saja.
Organisasi ini sangat positif untuk membangun komunikasi sesama mahasiswa perantauan di Bali. Lewat organisasi ini, selain saling mengenal juga bisa saling membantu. “Intinya, saling membantu sesama anggota IKAN MAS – Bali di tanah rantau (Bali),”kata Luber.
Kegiatan Makrab yang dilakukan pada tanggal 20 – 22 Oktober 2017 di Bumi Perkemahan Margarana dihadiri puluhan orang. Puncak acara dilakukan pembuatan api unggun dan penyalakan lampion. “Untuk menggapai cita – ciita tidak ada batasan dan harus dapat beradaptasi dengan lingkungan karna lingkungan yang dapat mempengaruhinya” kata Tuti sebagai seksi acara makna dari penyalakan lampion.
“Makna dari api unggun “agar semangat kekeluargaan diantara anggota dapat “terbakar” dan menyala terus” sambung Luber Tamba.
Aktivitas lain yang cukup menarik dan menyenangkan bagi anggota IKAN MAS yakni kegiatan outbond yang dilakukan Minggu, 22 Oktober 2017 kemarin. Para mahasiswa perantau ini sangat senang dengan kegiatan yang dilakukan pengurus organisasi IKAN MAS. “Kegiatan MAKRAB IKAN MAS 2017 ini sangat meriah, menyenangkan, menambah pengalaman,” kata Juliana Ambarita sebagai peserta yang mewakili Mahasiswa 2017.
“Semoga IKAN MAS – Bali kedepannya semakin berkembang, maju dan tidak meninggalkan budaya – budaya Batak dan dapat di aplikasikan di Bali,”tambah Juliana.
Sementara itu, Germano Simbolon mahasiswa angkatan 2017 Fakultas Pariwisata Udayana mengatakan kegiatan ini bermanfaat karena dapat pengalaman, wawasan serta meningkatkan rasa kekeluargaan. IKAN MAS BALI juga bisa sebagai upaya untuk tetap melestarikan budaya Batak bagi mashasiswa perantau di Bali. “Supaya mahasiswa tidak melupakan Falsafah Orang Batak. “Tidak melupakan Dalihan Na Tolu, somba marhula – hula, manat mardongan tubu, dan elek marboru.”kata Germano.
Di sela acara Makrab 2017, IKAN MAS – BALI juga tidak lupa melakukan ungkapan syukur kepada Sang Pencipta dengan melakukan Ibadah Hari Minggu. Kegiatan ditutup dengan melakukan bakti sosial dengan menyumbangkan tong sampah ke tempat kegiatan Bumi Perkemahan Margarana.
Kegiatan penutup dari MAKRAB IKAN MAS – BALI yakni menggalang aksi peduli kepada pengungsi Gunung Agung yang terletak di desa Mananga Rendang Kabupaten Karangasem. (Carter Silverius)