BEKASI (IndependensI.com) – Wali Kota Bekasi mengingatkan jangan sampai ada rumah sakit baik milik pemerintah dan swasta yang menolak pasien pemegang Kartu Sehat. Sebab Kartu Sehat berbasis nomor induk kependudukan (NIK), dananya sudah ditanggung melalui APBD Kota Bekasi.
Memang Kartu Sehat tidak ada iuran bulanan atau tahunan dari pesertanya.Tapi biayanya ditanggung Pemkot Bekasi. Jadi dananya dijamin ada.
“Pihak rumah sakit jangan khawatir kita sudah buat jaminannya melalui anggaran APBD,” ujar Rahmat.
Disebutkan, tahun 2018 pihaknya sudah siapkan anggaran sekitar Rp 200 miliar buat biaya pengguna Karu Bekasi Sehat. Saat ini sudah disiapkan Rp 125 miliar di tahun 2017.
Jadi jangan sampai ada rumah sakit yang menolak, karena biaya klaim akan kita bayar maksimal dua minggu setelah berobat dan uangnya ada di Dinas Kesehatan, tegas Rahmat.
Penjelasan itu diungkapkan Walikota Bekasi Rahmat Effendi saat meresmikan Rumah Sakit Siloam Bekasi Timur, kemarin.
Disebutkan, saat ini di Kota Bekasi sudah ada 40 Rumah Sakit (RS) swasta ditambah empat ratusan klinik dan satu RSUD. Dengan begitu diharapkan dapat melakukan pelayanan prima sesuai dengan perjanjian kerja sama yang telah disepakati dan diharapkan seluruh rumah sakit dapat melayani pasien BPJS dan Kartu Sehat Kota Bekasi.
Rahmat menegaskan, ditargetkan, hingga akhir Desember 2017 sebanyak 300.000 kepala keluarga warga Kota Bekaai sudah menggunakan Kartu Bekasi Sehat. Dan akhir Januari 2018 diprediksi penggunaan kartu sehat berbasis NIK ini naik menjadi 600.000, mengingat tingginya antusias warga membuat kartu tersebut di Kota Bekasi.(jonder sihotang)