PALEMBANG (IndependensI.com) – Pasokan energi listrik di Sumatera Selatan (Sumsel) lebih dari cukup sehingga tidak mengherankan jika provinsi ini disebut lumbung energi nasional karena mampu memproduksi 2.000 MW, kata Sekretaris Daerah daerah setempat Nasrun Umar.
“Saat ini beban puncak hanya 650 MW sehingga kelebihan pasokan ini disuplai ke Jawa. Tinggal lagi bagaimana pengembangan ragam pembangkit tenaga listriknya,” kata Nasrun seperti dikutip Antara, Minggu (29/10). Ia mengatakan pemrov sedang menggencarkan pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya yang merupakan inisiatif PDPDE bekerja sama dengan Sharp Corporation.
PLTS ini akan berkapasitas 2 MW menggunakan sistem joint crediting mechanism (JCM) dengan nilai investasi 3 juta dolar AS. “Rencananya akan dibangun di Jakabaring dalam waktu dekat untuk sekaligus menunjang pelaksanaan Asian Games XVIII tahun 2018. Adanya pembangkit yang dibangun khusus di Jakabaring Sport City diharapkan tidak mengganggu kebutuhan listrik di dalam Kota Palembang sendiri,” kata dia.
Beberapa waktu lalu PT PLN menambah daya gardu induk Jakabaring dari 30 MVA menjadi 60 MVA untuk mendukung kebutuhan kawasan tersebut sebagai pusat pertandingan pada pelaksanaan Asian Games 2018. Penambahan daya ini dipandang sebagai kebutuhan utama agar saat terjadi ganguan dalam sistem interkoneksi Sumatera maka sudah ada ‘back up’.
Sementara itu, Kepala Bidang Listrik dan Pemanfaatan Energi Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Selatan, Marwan Saragih mengatakan, Sumsel yang dikenal sebagai daerah lumbung energi nasional akan berkontribusi sebanyak 6.000 Mega Watt dalam program pemerintah pembangkitan energi listrik 35.000 Mega Watt pada 2015-2019. Pada tahun 2015, PLTU Banjarsari di Lahat dengan kapasitas 2×110 Mega Watt (MW) telah beroperasi.
Kemudian dalam waktu dekat akan disusul PLTU Keban Agung di Lahat dengan kapasitas 2×135 MW oleh PT Priamanaya, dan PLTU Bayung Lincir di Musi Banyuasin dengan kapasitas 2×150 MW oleh PT DSS Power Sumsel. Selain itu ada juga proyek Sumsel 8 (2×600 MW) yang sudah groundbreaking, dan Sumsel 9 (2×600 MW) dan Sumsel 10 (1×600 MW) yang sedang proses lelang. “Untuk membangkitkan 1 MW dibutuhkan investasi sebesar 1,3 juta dolar. Namun, dengan program 35 ribu MW, pemerintah banyak membuat kebijakan untuk memuluskan program ini sehingga Sumsel sangat optimistis sekali bisa berkontribusi besar,” ujar Marwan.