JAKARTA (IndependensI.com) – Meskipun pertandingan pada hari ketiga, Sabtu (28/10/2017) sempat tertunda lagi hampir empat jam lamanya, dan grup 22 terdiri atas tiga pegolf Thailand yaitu Rattanon Wannasrichan, Namchok Tantipokhakul, dan Panupol Pittayarat, yang start dari tee 1 pada pukul 10.05 WIB baru mengakhiri permainan mereka di hole 11, namun Panuphol Pittayarat yang pada hari kedua leading dengan 11 under, untuk sementara masih tetap memimpin dengan 14 under!
Cuaca yang kurang bersahabat sejak hari pertama sampai hari ketiga kemarin memang menyebabkan pertandingan menjadi terhambat dan tidak dapat diselesaikan tepat waktu.
Hal tersebut adalah hal yang sudah biasa dialami oleh para touring pro yang berlaga dalam rangkaian Asian Tour.
Akan tetapi, hal yang sudah biasa itu menjadi luar biasa ketika mereka tetap dapat menjaga irama permainan.
Apalagi kalau dalam suasana yang dapat menimbulkan efek psikologis ternyata mereka masih tetap dapat mengendalikan diri untuk tidak terpengaruh, agaknya tidak terlalu berlebihan apabila para touring pro tersebut memang pribadi-pribadi yang telah teruji, baik secara fisik dan psikis.
Hari ini adalah final Indonesia Open 2017 yang memperebutkan total hadiah sebesar US$300.000.
Sebelum melakoni babak final, sebanyak 66 pegolf yang lolos cut off tersebut, terlebih dahulu akan melanjutkan permainan mereka yang kemarin tertunda.
Dan, sebagaimana pengumuman yang disampaikan oleh komite pertandingan, para pegolf yang belum menyelesaikan permainan mereka pada hari ketiga kemarin, akan melanjutkan permainan mereka yang tertunda pada pukul 06.30 WIB.
Mereka start dari hole yang belum mereka selesaikan. Contohnya adalah group 22 yang dihuni oleh Panuphol, Namchok dan Rattanon. Karena saat permainan ditunda pada hari ketiga kemarin mereka baru menyelesaikan permainan mereka di hole 11, maka pada hari ini ketiga pegolf Thailand tersebut akan melanjutkan permainannya dari hole 12.
Hal yang sama juga akan dilakukan oleh para pegolf yang tergabung di group mereka masing-masing.
“Nah, pada saat itulah ujian yang sebenarnya terjadi. Ada yang tetap stabil permainannya, ada yang drop, tapi ada juga yang tiba-tiba melesat dan bisa menyalip para pesaing lainnya,” ungkap Rinaldi Adiyandono menjawab pertanyaan IndependensI.com terkait dampak positif dan negatif yang bakal menimpa diri para pegolf setelah terjadi penundaan.
“Untuk menghilangkan dampak tersebut, ada yang segera kembali ke hotel, mendengarkan musik dan lain sebagainya. Intinya adalah kita tidak boleh berada dalam situasi dan kondisi yang semakin menekan diri kita terutama yang berkaitan dengan masalah psikologis,” kata Rinaldi yang kemarin sore – setelah mengetahui bahwa permainan akan dilanjutkan kembali keesokan harinya pada pukul 06.30 WIB — bersama Jovi Panggabean, caddy-nya, refreshing sebentar sebelum pulang ke rumahnya di Pondok Pinang, Jakarta.
Setelah permainan yang tertunda diselesaikan, komite pertandingan segera menyusun pairing atau group berdasarkan skor yang dibukukan oleh para pegolf. Sehingga dengan demikian final Indonesia Open 2017 yang didukung oleh Bank BRI, BNI, Mandiri dan BTN yang tergabung dalam Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) serta Telkom, baru akan digulirkan setelah susunan pairing atau group selesai.
Andaikata apa yang diungkapkan Rinaldi benar dan menjadi kenyataan, maka hasil akhir Indonesia Open 2017 akan diwarnai kejutan.
Mungkinkah Gaganjeet Bhullar yang telah membukukan skor 10 under – saat permainan ditunda pada hari ketiga kemarin – akan bisa menambah deposit stroke-nya?
Bila itu terjadi, maka sesumbar Bhullar bahwa dia ingin mencetak hattrick di Indonesia Open 2017, akan menjadi kenyataan. Ya. Siapa tahu?! (Toto Prawoto)