BEKASI (Independensi.com) – Ratusan warga RW 03, Kelurahan Pekayon, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi Jawa Barat melakukan aksi unjuk rasa di gerbang Apartemen Kemala Lagoon, Kalimalang Bekasi, Kamis (2/11/2017).
Warga diadang petugas kepolisian dan keamanan Lagoon bersama Satpol PP saat akan masuk ke lokasi pembangunan apartemen tersebut. Warga menuntut pembangunan apartemen berlantai 30 lebih itu dihentikan karena warga merasa terganggu dan menyebabkan banjir.
Suryani (46), seorang ibu yang ikut berdemo mengeluh bahwa sumur mereka sudah kering akibat pembangunan apartemen tersebut. Perkampungan mereka juga menjadi banjir sejak pelaksanaan pembangunan apartemen itu dilakukan.
Apalagi saat sekarang musim hujan, warga sudah mulai was-was banjir dampak kehadiran apartemen tersebut. “Kami dapat apa dari Lagoon, cuma berisik, banjir, dan debu doang. Sumur juga pada kering,” keluh ibu tersebut bersama puluhan pendemo lainnya.
Hingga saat ini, warga masih bertahan dan minta bertemu dengan pihak manajemen Lagoon. Sementara aparat kepolisian bersama Satpam dan Satpol PP terus bertahan di gerbang apartemen. Saat ini, pembangunan apartemen sudah lima dari puluhan tower yang direncanakan.
Sebagaimana diketahui, beberapa bulan lalu sudah terjadi korban jiwa di proyek ini karena beton bangunan tangga ambruk dan menimpa beberpa pekerja hingga tertanam beberapa hari. Dari pihak Kemala Lagoon, tidak dapat ditemui. Hanya beberapa Satpam menjaga gerbang dan tidak membolehkan warga masuk. (jonder sihotang)