Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi (paling kiri), saat berkunjung ke TTI milik pak Baban, Minggu (19/11/2017). (Humas Kementerian Pertanian)

Belanja di Toko Tani Indonesia, Berikut Ungkapan Warga

Loading

JAKARTA (Independensi.com) – “Saya senang belanja di TTI (Toko Tani Indonesia.red), karena harganya terjangkau dan kualitas berasnya bagus,” kata Ibu Asih, Warga Rancamanuk, Kab Bandung yang ditemui saat berbelanja di TTI.

Ibu Asih dan beberapa warga memang sangat senang berkunjung ke TTI milik Pak Baban, karena lokasi TTI dipinggir jalan, dan ada spanduk besar jelas terbaca.

“Tempatnya enak, dan hanya sebentar saya berjalan kaki untuk datang ke TTI sudah bisa beli belanjaan keperluan rumah, terutama beras,” kata ibu Ani warga lainnya, sambil menenteng beras TTI ukuran 2 kg yang dibeli dengan harga Rp. 8.000,-/kg.

Keberadaan Toko Tani Indonesia (TTI) dalam memperpendek rantai pasok distribusi dan stabilitasi harga pangan sedikit banyak telah memberikan manfaat untuk membeli beras dan bahan pangan lain dengan kualitas baik dan terjangkau. Kondisi tentu saja sangat membantu masyarakat, utamanya yang berpenghasilan menengah ke bawah.

“Kami bangun TTI di berbagai tempat di lokasi-lokasi pemukiman warga, dengan tujuan untuk memudahkan masyarakat mendapatkan beras berkualitas dengan harga terjangkau,” kata Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi, saat berkunjung ke TTI milik pak Baban, dalam keterangan persnya diterima Independensi.com, Minggu (19/11/2017).

“Semua ini bisa dilakukan karena Gapoktan (pen-gabungan kelompok tani) yang kami bina langsung memasok beras ke TTI, sehingga kualitas berasnya bagus dan harganya juga sudah kami tetapkan Rp. 8.000,-/kg,” tambah Agung.

Kehadiran TTI ternyata tidak hanya dirasakan manfaatnya bagi masyarakat, tetapi juga gapoktan-gapoktan yang bermitra.

Misalnya gapoktan Mekarjaya di Jawa Barat. Bagi gapoktan yang, adanya TTI sangat berperan penting untuk menyerap dan memasarkan beras. “Bagi kami, TTI dapat berfungsi sebagai outlet besar pemasok pangan masyarakat,” kata Asepullah Ketua Gapoktan Mekarjaya saat ditemui.

Sedangkan bagi Baban yang mampu menjual beras di TTI mencapai 2 ton/bulan,
sangat membantu masyarakat menyediakan bahan pangan murah berkualitas.

“TTI kami berasnya dipasok langsung oleh Gapoktan Mekarjaya, sehingga dijamin kualitasnya bagus dan harganya lebih murah dibanding pasaran,” kata Baban.

“Sejak kami buka TTI, masyarakat antusias berbelanja disini, karena kami jual beras berkualitas dengan harga terjangkau,” ujar Baban.

Dengan mengusung konsep harga pangan yang diperdagangkan sesuai dengan harga pembelian pemerintah, harga acuan dan harga eceran tertinggi (HET), apalagi TTI yang berkembang dan tersebar di Wilayah Jawa Barat sejak tahun2016 sudah lebih dari 600 TTI yang dipasok dari 221 Gapoktan/Poktan/LUPM dari jumlah 2.433 TTI yang dikembangkan di 32 provinsi.