JAKARTA (IndependensI.com) – Panitia Musyawarah Nasional Persatuan Lawn Tenis Indonesia yang digelar di Banjarmasin pada 24-26 November 2017, memunculkan dua calon kuat bagi federasi cabang olahraga tenis Indonesia tersebut untuk periode 2017-2022. Dengan beragam agenda di dalam Musyawarah Nasional (Munas) tersebut, isu hangat ketua umum memang muncul seiring akan segera berakhirnya masa kepengurusan Maman Wirjawan memimpin PP Pelti.
“Munas kali ini merupakan tahun terakhir saya setelah lima tahun menjabat dan saya memutuskan tidak maju lagi, akan ada wajah baru pemimpin tenis Indonesia dan harapannya kandidat-kandidat yang ada ini merupakan yang terbaik,” kata Ketua Umum PP Pelti Maman Wirjawan seperti dikutip dari Antara, Senin (20/11). Panitia Munas menyampaikan untuk calon Ketua Umum PP Pelti telah dibuka pendaftaran mulai 2 Oktober-5 November 2017 dan hingga akhir pendaftaran ada dua nama yang menyampaikam berkas pendaftaran yakni Rildo Ananda Anwar serta Agus Lukmanto.
Setiap calon harus melalui fase verifikasi yang dilangsungkan pada 6-10 November dengan syarat harus mendapat dukungan minimal 10 pengurus daerah (pengda) Pelti dan dalam fase ini hanya Rildo Ananda yang memenuhi persyaratan tersebut dengan mendapat dukungan lebih dari 10 pengda yang disampaikannya saat pendaftaran. “Akan tetapi seiring perjalanan waktu, tanggal 10 muncul kandidat lain yakni I Gede Widiade,” kata Maman.
Dengan munculnya nama Gede yang juga merupakan Direktur Utama klub sepak bola Persija Jakarta di fase verifikasi, kendati belum masuk tahap penetapan calon pada 13 November 2017, panitia Munas menganggap hal tersebut masih memungkinkan.
“Syaratnya sudah terpenuhi yang mutlak yakni 10 dukungan dan ditambah dengan pengalaman yang dimiliki pak Gede yang cukup, panitia memutuskan untuk memasukan namanya sebagai calon walau sudah melewati masa pendaftaran, namun ini dinamika karena panitia mempertimbangkan agar Munas berjalan ramai dan agar ada demokrasi saat Munas,” ujar Maman.
Sehubungan dengan dukungan, Panitia Munas Pelti belum bisa memberikan informasi para calon ketua umum tersebut didukung oleh pengda mana saja dengan alasan dinamisasi dukungan hingga pelaksanaan Munas. “Masalah dukungan ini dinamis sampai hari H bisa berubah-ubah. Namun kalau satu pengda mencalonkan dua-duanya akan dianggap tidak sah,” kata Maman.
Sementara itu terkait dengan munculnya nama baru dalam bursa pemilihan ketua umum Pelti, calon ketua umum Rildo Ananda enggan berkomentar banyak. “Silahkan saja bagi saya, hanya saya mau berpesan jika ada aturan dan ketetapan, kan harusnya berkewajiban dijalankan sama-sama dan setiap calon memiliki hak yang sama, jika begini ya berarti ada perbedaan perlakuan yang diterima calon-calon itu sendiri,” kata Rildo,
Kendati demikian, Rildo menyatakan dirinya tetap akan maju sebagai calon ketua umum Pelti untuk periode lima tahun ke depan. “Saya sudah di dalam koridor ketentuan yang diberlakukan, saya tetap akan maju terus, namun saya tegaskan saya tidak mengincar jabatan itu karena target saya hanya ingin membenahi tenis agar berprestasi dan saya harap siapapun yang maju nantinya harus berbuat baik untuk kemajuan tenis Indonesia,” kata Rildo yang juga merupakan Inspektur Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tersebut.