BOGOR (Independensi.com) – Untuk merespon setiap pengaduan dan aspirasi dari masyarakat, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor segera meluncurkan aplikasi Qlue. Sebelumnya, pemerintahan yang dikomandoi Bima Arya ini juga sudah membuka peluang sebesar-besarnya kepada warga yang ingin menyampaikan berbagai masalah di sekitarnya melalui call center 112, sms center serta fasilitas lainnya.
Meski begitu, kemajuan teknologi saat ini membuat masyarakat ingin direspon lebih cepat lagi. Alasan ini pula yang mendorong pemerintah Kota Bogor untuk segera melakukan uji coba aplikasi Qlue. Di Jakarta, aplikasi tersebut sudah lama dipakai.
Marketing Qlue Ivan Tigana mengatakan, dengan menggunakan aplikasi Qlue masyarakat dapat melaporkan berbagai keluhan dan masalah terkait parkir liar, sampah, jalan rusak dan lainnya. Berbagai macam pengaduan tersebut akan dikategorikan sesuai dengan jenis pengaduannya yang terhubung ke dinas terkait untuk ditindaklanjuti. Hal itu membuat komunikasi antara warga dengan pemerintah pun menjadi lebih cepat dan teratur.
“Sebab pengaduan masuk ke dalam sistem sehingga pelapor dapat mengetahui status dari laporannya apakah sudah ditindaklanjuti atau belum,”terang Ivan.
Menurut Ivan, partisipasi dari masyarakat memang diperlukan di Qlue, dan pihaknya berharap Kota Bogor bisa jadi kota berikutnya yang bekerja sama.
Kepala Bidang Pelayanan E-Goverment Dinas Komunikasi, Informasi, Statistika dan Persandian (Diskominfostandi) Kota Bogor, Oki Tri Fasiasta mengatakan, sebagai aplikasi publik reporting peran masyarakat sangat dibutuhkan dalam melaporkan kondisi Kota Bogor. Mulai dari lalu lintas, keamanan, fasilitas publik, sampah, vandalisme yang membuat masyarakat ikut memiliki dan ambil bagian dari sistem tata kelola kota.
“Tantangannya, pemerintah harus memsosialisasikan Qlue kepada masyarakat agar banyak masyarakat yang menggunakan Qlue dan program pengaduan berbasis smart city menjadi efektif,”terangnya.
Ia menambahkan, saat ini pihak Qlue akan terlebih dahulu memberikan uji coba aplikasi ini di Pemkot Bogor. Jika Qlue benar-benar memberi manfaat luas bagi masyarakat maka Pemkot Bogor akan mengusahakan untuk menganggarkannya.
“Tahun depan tidak bisa karena APBD 2018 sudah ditetapkan jadi saat ini dijajaki dulu baru mungkin di 2019 sudah bisa di running,”tambah Oki.
Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya menginginkan ujicoba aplikasi Qlue ini dapat dilakukan sebelum dirinya cuti pada (10/01/2018) mendatang. Sebab ia ingin menyelesaikan semua permasalahan di lapangan mulai dari kemacetan, parkir liar, sampah, dan lainnya.
“Saya ingin fokus menyelesaikan masalah di lapangan agar masyarakat tidak menganggap kita tidur,” kata Bima. (Periksa Ginting)