Foto bertanggal 8 Desember 2017 ini memperlihatkan Wakil Presiden Venezuela, Jorge Glas, saat tiba di pengadilan di Quito. (AFP)

Terima Suap Kontraktor, Wapres Venezuela Divonis Enam Tahun

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Wakil Presiden Venezuela, Jorge Glas, divonis enam tahun penjara, Rabu (13/12/2017). Dia harus mendekam di balik jeruji besi setelah terbukti menerima suap dari kontraktor Brasil, Odebrecht.

Glas menjadi politikus tertinggi yang dihukum terkait kasus Odebrecht. Perusahaan konstruksi itu banyak memberikan “imbalan” kepada pejabat di beberapa negara Amerika Latin demi mendapatkan proyek pekerjaan umum.

Glas sudah ditahan sejak Oktober 2017 setelah Kongres mencabut kekebalan hukumnya. Namun selama proses hukum berlangsung, dia tetap menjabat sebagai wapres. Persidangannya di Mahkamah Agung Ekuador dimulai bulan lalu.

Politikus berusia 48 tahun itu masih diberi kesempatan mengajukan banding. Namun dia tetap ditahan hingga menunggu keputusan berikutnya.

Jaksa penuntut mengatakan Glas menerima total US$13,5 juta dari Oderecht. Dana itu diterima dari pamannya, yang juga sudah ditahan. Glas juga dijerat dengan dakwaan melakukan kesepakatan ilegal.

Sebanyak tiga orang lain dihukum hingga 14 bulan penjara dalam kasus yang sama. Hukuman mereka diperingan berkat “kerja sama efektif” dengan pemerintah, menurut dakwaan yang dibacakan hakim Edgar Flores.

Masih Jadi Tersangka, Wapres Ekuador Sudah Masuk Penjara

Dalam wawancara dari penjara di Quito pada Oktober lalu, Glas mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa dia hanya korban dalam kasus ini. Dia mengaku jadi sasaran balas dendam setelah berperan penting mendepak Odebrecht dari Ekuador pada 2008 menyusul sengketa proyek perbaikan pembangkit listrik tenaga air.

Glas, yang pernah menjadi menteri sektor strategis sebelum menjadi wapres pada 2013, membantah terkait dengan skandal Odebrecht. Namun pamannya, Ricardo Rivera, ditangkap karena terlibat dalam perkara ini.

Berdasarkan penyelidikan yang dilakukan Departemen Kehakiman AS, Odebrecht setuju membayar denda US$3,5 miliar pada Desember 2017 setelah mengaku memberi suap di 12 negara, dengan total nilai US$788 juta, untuk mengamankan proyek.

Skandal ini menyeret banyak pejabat di beberapa negara termasuk Meksiko, Peru, Panama, dan Venezuela.

Jaksa Ekuador mengatakan Odebrecht memberi suap bernilai US$47,3 juta untuk mendapatkan kontrak di negara itu.

Mantan presiden Ekuador, Rafael Correa, mengatakan kepada CNN Spanyol dari Panama bahwa Glas adalah “tahanan politik” dan “tidak ada bukti yang memberatkan”.

Correa mengatakan hukuman itu adalah salah satu cara yang dilakukan penggantinya, Presiden Lenin Moreno, untuk mengendalikan kantor wakil presiden.

One comment

Comments are closed.