Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. (Istimewa)

Tontowi/Liliyana Kalahkan Duet Inggris

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Ganda campuran andalan Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir memenangkan laga penyisihan perdana di grup B turnamen BWF Dubai World Super Series Finals 2017 dengan mengandaskan duet Inggris, Chris Adcock/Gabrielle Adcock 21-18, 18-21, 21-14. Kemenangan ini adalah sukses ke-10 Tontowi/Liliyana atas Duo Adcock dari lima belas kali pertemuan.

“Kami sebetulnya sudah tahu permainan masing-masing, tadi mencoba untuk enjoy saja da fokus. Kemenangan pertama di grup sangat berarti, ini kan menggunakan sistem round robin, jadi semoga jalan kami lebih mudah menuju semifinal,” ujar Tontowi seperti dikutip dari rilis Humas PP PBSI. “Di game kedua, beberapa kali kami melakukan kesalahan sendiri, padahal posisinya sedang mengejar. Ini membuat lawan ingin bangkit. Kami pikir masih ada game ketiga, kami lupakan kekalahan di game kedua,” kata Liliyana. “Dari awal kami sudah siap capek, komunikasi kami pun berjalan dengan lancar, kami saling percaya satu sama lain,” tambah Liliyana.

Laga penyisihan grup B selanjutnya akan mempertemukan Tontowi/Liliyana dengan Tan Kian Meng/Lai Pei Jing (Malaysia) dan Wang Yilyu/Huang Dongping (Tiongkok).

Sementara itu, ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon mengamankan satu poin pada penyisihan grup A. Kemenangan ini diraih Kevin/Marcus atas Mads Conrad-Petersen/Mads Pieler Kolding (Denmark), dengan skor 21-6, 21-16. Kevin/Marcus tampil baik di laga pembuka, keduanya bermain taktis dan tak membiarkan pasangan Mads mengembangkan permainan. Kemenangan ini kian menambah keunggulan pasangan rangking satu dunia atas lawan mereka tersebut dengan kedudukan 4-2, dimana empat pertemuan terakhir berhasil dimenangkan Kevin/Marcus.

“Di game kedua, kami merasa lawan lebih siap, tidak seperti di game pertama dimana mereka banyak melakukan kesalahan sendiri,” ujar Marcus ketika ditanya soal pertandingan. “Lawan lebih tidak mudah ‘dimatikan’ di game kedua dan mereka banyak servis nyolong (flick service). Kami sudah mengantisipasi kok, sudah dijagain, tetapi kan tetap susah mengembalikannya. Lawan kan tinggi banget, datangnya shuttlecock cepat begitu,” tambah Marcus.

Meskipun memetik kemenangan dua game langsung namun Kevin/Marcus merasa belum bermain di performa terbaik mereka. “Dibilang tampil seratus persen sih belum ya. Tetapi hari ini permainan kami cukup baik. Biasanya kalau di awal-awal turnamen kan masih agak susah mencari ritmenya, kali ini bisa langsung in dan siap di lapangan. Kondisi lapangan pun normal, angin, shuttlecock, semua oke,” beber Kevin.

Kevin/Marcus harus melewati dua laga lagi di penyisihan grup A melawan Takeshi Kamura/Keigo Sonoda (Jepang) dan Li Junhui/Liu Yuchen (Tiongkok). Sementara itu, Li/Liu yang merupakan pasangan kedua yang dijagokan di grup A, harus menderita kekalahan dari Kamura/Sonoda, dalam dua game langsung, 17-21, 17-21.

Kerja Keras

Di sektor ganda campuran, Praveen Jordan/Debby Susanto telah melakoni laga penyisihan grup A dan harus mengakui keunggulan Tang Chun Man/Tse Ying Suet (Hong Kong), dengan skor 13-21, 21-14, 16-21. Di game pertama, Praveen/Debby tampaknya masih belum menemukan formula terbaik untuk menahan laju pasangan kidal tersebut. Tertinggal jauh 8-16, Praveen/Debby akhirnya merelakan game pertama. Pada game kedua, Praveen/Debby membalas dan memegang kendali permainan hingga unggul jauh 18-10.

Sayangnya di game ketiga, kesalahan demi kesalahan beruntun dilakukan Praveen/Debby sehingga mereka tertinggal jauh 3-11 dan sulit untuk mengejar meskipun sempat mendekat 10-13. “Ini adalah pertemuan pertama kami, jadi memang tadi masih meraba-raba permainan lawan. Di game pertama kami masih belum tahu bagaimana mengatasi mereka. Kami sudah bisa membaca permainan lawan di game kedua,” kata Praveen.

Dengan hasil ini, maka Praveen/Debby harus berjuang keras untuk memenangkan dua laga berikutnya jika ingin lolos ke semifinal. Selanjutnya Praveen/Debby akan bertemu dengan unggulan pertama, Zheng Siwei/Chen Qingchen (Tiongkok) dan Kenta Kazuno/Ayane Kurihara (Jepang).