Pesangon Tidak Dibayar 2 Tahun, Ratusan Eks Karyawan BUMN PT Iglas Gresik Unjuk Rasa

Loading

GRESIK (IndependensI.com) – Ratusan orang mantan karyawan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Iglas (Persero), sebuah perusahan yang memproduksi botol menggelar aksi unjuk rasa. Dengan memblokade pintu gerbang pabrik, yang terletak di Jalan Kapten Darmo Sugondo, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Senin (18/12/2017).

Mereka menuntut uang pesangon akibat PHK yang belum dibayarkan hingga sekarang. Padahal, pihak manajemen perusahaan BUMN ini, mem – PHK mereka sejak November 2015 lalu.

Arif salah seorang orator aksi meminta itikad baik dari pihak managemen perusahaan agar melunasi hak-hak mantan karyawan yang di PHK sebanyak 450-an orang itu. Pasalnya, pihak managemen belum memenuhi janjinya sejak awal PHK dilakukan. Sehingga sudah 2 tahun semua karyawan terkena PHK belum diberikan.

“Nyatanya, sudah dua tahun PHK berlalu, manajemen perusahaan justru belum membayar pesangon kami,” teriak, Arif saat berorasi.

“Aksi ini akan terus berlanjut, sampai pihak managemen memenuhi tuntutan kami. Jika tidak ada respon, maka kami akan melakukan aksi yang lebih besar dengan menurun semua mantan karyawan yang di PHK,” ujarnya.

“Yang ikut aksi hari ini baru sekitar 150-an. Tapi ingat kalau perusahaan tak juga mendengar tuntutan kami, maka kami akan turun semua eks pekerja yang di PHK lebih kurang 450 orang itu,” ucapnya.

Senada juga dikatakan Rokhman, mantan karyawan Iglas yang turut dalam aksi. Mengakui bahwa aksi unjuk rasa ini terpaksa dilakukan karena selama dua tahun, managemen PT Iglas, tidak memberikan kepastian pembayaran pesangon.

“Unjuk rasa ini kali pertama kali, kami lakukan selama dua tahun setelah PHK. Ini jalan terakhir yang kami lakukan, setelah upaya jalur musyawarah dengan managemen Iglas, tidak menuai hasil,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Umum Serikat Pekerja PT Iglas (Persero), Jhoni Surya Effendi menegaskan bahwa aksi yang dilakukan mantan karyawan PT Iglas ini merupakan embrio dampak dari penantian panjang selama dua tahun tak kunjung ada solusi dari perusahaan.

Karena itu, selama managemen tidak menyelesaikan persoalan ini pihaknya akan tetap menggelar aksi dan menyegel perusahaan. Dengan memasamg baliho sedang di depan pagar pintu masuk perusahaan.

“Ini sudah puncak kesabaran mereka (mantan pekerja, red) setelah lama menunggu keputusan managemen tapi tidak ada hasilnya,” terang Jhoni.

Sementara pihak managemen PT Iglas saat hendak dikonfirmasi terkait hal ini oleh awak media tidak satupun ada yang memberikan pernyataan. (Rezereno)