JAKARTA (IndependensI.com) – Sangat wajar kalau Jowi – sapaan akrab pegolf kelahiran Surabaya, Jawa Timur 17 tahun lalu – ini membidik Asian Games tahun depan, yang akan berlangsung di Jakarta dan Palembang.
Salah satunya karena di antara pegolf yang oleh PB PGI “diproyeksikan” untuk tampil pada pesta olahraga multi event empat tahunan di benua Asia tersebut, termasuk yang paling konsisten penampilannya di lapangan.
Paling tidak, kalau kita mengacu hasil yang diperoleh Kontingen Jawa Timur di PON tahun lalu. Tampil tanpa beban baik pegolf putra maupun putri tim golf PON Jatim mereka justru keluar sebagai juara umum. Sementara tim golf tuan rumah Jabar justru tampil anti klimaks. Padahal kalau kita bicara faktor tuan rumah di mana pun dan dalam cabor apa pun – suka tidak suka – selalu berada pada posisi yang diunggulkan sekaligus diuntungkan.
Tapi, faktanya Jowi dan kawan-kawan justru bisa menjungkirbalikkan prediksi banyak orang. Padahal, seperti kita tahu, iklim yang ada di pergolfan di Jawa Timur khususnya yang berkaitan dengan keberadaan tim golf PON-nya sama sekali tidak kondusif.
Begitu sangat “memprihatinkannya” sampai-sampai KONI Jawa Timur pada saat itu mengambil alih persiapan Jonathan Wijono dan kawan-kawannya. Hasilnya mereka menjadi juara umum cabang golf pada pesta olahraga multicabang empat tahunan di dalam negeri tersebut.
Terlepas apakah Jowi berasal dari keluarga yang mampu dan all out dalam memberi dukungan kepada putranya, yang jelas Jowi sendiri memang memiliki mental bertanding yang berada satu dua tingkat lebih baik dari rekan-rekannya terutama di timnas.
Tanpa bermaksud menafikan keberadaan pegolf lainnya, demi kemajuan dan prestasi anaknya, orangtuanya rela “merogoh kocek” pribadi agar Jowi bisa tampil di luar negeri.
Meskipun hasilnya tidak sesuai harapan, namun tidak ada yang sia-sia; Karena, orangtua Jowi sadar bahwa semakin banyak Jowi tampil dalam kompetisi semakin teruji, baik teknik maupun mentalnya.
Usai menjadi juara BRI Junio-Pondok Indah International Junior Golf Championship 2017 dengan total skor 9-under selama tiga hari berturut-turut, Jowi berencana akan semakin sering untuk bermain di Pondok Indah Golf Club yang akan menjadi lokasi pertandingan cabang golf Asian Games 2018.
Tentu saja Jowi pun akan mengikuti turnamen yang diselenggarakan baik di dalam maupun luar negeri untuk mengumpulkan poin agar ranking WAGR-nya (World Amateur Golf Ranking) semakin baik.
Dengan ranking yang signifikan posisinya baik di tingkat nasional maupun WAGR peluang untuk tampil di Asian Games tahun depan semakin lempang jalannya.
Asian Games yang akan berlangsung di Indonesia memang masih delapan bulan lagi. Namun, saat ditanya wartawan kapan seleksi para pegolf yang akan tampil di Asian Games 2018 dilaksanakan, Jowi cuma tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.
Kenapa demikian, karena sampai sekarang pun IndependensI.com belum mendengar kabar kapan PB PGI – satu-satunya asosiasi golf di Tanah Air – itu, akan menyelenggarakan seleksi bagi para pegolf yang akan tampil di ajang Asian Games yang pembukaannya akan dilakukan pada 18 Agustus 2018. (Toto Prawoto)