Panen raya padi di Propinsi Jawa Tengah. (Humas Kementerian Pertanian)

Panen Raya Padi di Jawa Tengah Dipastikan Masih Berlangsung

Loading

JAKARTA (Independensi.com) – Balai Besar Litbang Pascapanen Pertanian bersama Balai Besar (BB) Biogen dan BB Penelitian Veteriner, Jumat (5/1/2018), memastikan panen padi masih berlangsung di Jawa Tengah. Hal itu dilakukan di Desa Pojok Sari Kecamatan Ambarawa, Kab. Semarang untuk melakukan panen bersama petani, dan didampingi oleh Kabid Pertanian Kab. Semarang, Staf BPTP, Koramil, Babinsa, serta penyuluh.

Demikian dalam keterangan pers kepada Independensi.com, Sabtu (6/1/2018).

Luas hamparan yang dipanen mencapai 60 hektare (Ha). Setelah melakukan panen di Desa Pojok Sari, panen dilanjutkan di Desa Mojolegi Kecamatan Teras, Kab. Boyolali dengan luas hamparan panen sekitar 30 Ha.

Produktivitas padi yang dipanen hari ini bervariasi 7.4-10 ton Gabah Kering Panen (GKP)/Ha berdasarkan hasil ubinan yang dilakukan. Varietas padi yang ditanam bervariasi antara lain Sri Makmur, Membramo, dan IR 64.

Pada saat panen padi di Desa Pojok Sari, Kepala Balai Besar Litbang Pascapanen mewakili Balitbangtan, Risfaheri, menyerahkan bantuan benih padi varietas inpari 30 sebanyak 2 ton kepada petani di wilayah tersebut.

Menurut Kepala Balai Besar Biogen, Mastur, bantuan benih tersebut dimaksudkan untuk mendiseminasikan Varietas Unggul Baru (VUB) yang dihasilkan Balitbangtan.

VUB tersebut cukup adaptif di wilayah tersebut, sehingga diharapkan dapat menggantikan varietas yang sudah lama digunakan yang sudah mulai mengalami penurunan terutama dari aspek ketahanan terhadap OPT.

“Panen yang kami lakukan hari ini membuktikan kepada masyarakat bahwa panen padi masih berlangsung disini dan wilayah lainnya di Jateng, sehingga produksi padi dipastikan aman, dan masyarakat tidak perlu kuatir,” ujar Kepala Balai Besar Penelitian Veteriner, Indi Dharmayanti.

“Swasembada Pangan merupakan harga mati, dan tidak ada impor. Issue yang berkembang bahwa tidak ada panen di bulan Januari adalah tidak benar,” tegasnya.

Kabid Pertanian Kab. Semarang, Fajar Eko, menyampaikan pada bulan Januari ini di Kab. Semarang terdapat 2.000 Ha padi yang akan dipanen, sedangkan di Februari target panen sekitar 2.000 Ha dan Maret target panen sekitar 3.000 Ha.

Disamping itu, Fajar Eko juga memastikan bahwa untuk bulan Januari ini Kabupaten Semarang mampu surplus. Selain itu, Saryono, Ketua Gapoktan Pojok Sari Makmur menyampaikan terima kasih atas perhatian pemerintah selama ini, sehingga dapat menerima bantuan benih unggul, alsintan dan pendampingan dalam bercocok tanam.

Ia berharap tahun ini juga pemerintah dapat membantu untuk perbaikan saluran/tanggul irigasi yang selama ini sering jebol akibat luapan air ketika musim hujan.