JAKARTA (IndependensI.com) – Pelatih bulutangkis Sekolah Khusus Olahragawan (SKO) Ragunan Luluk Hadiyanto mengharapkan, kuota siswa yang mengambil disiplin bulu tangkis di fasilitas milik negara tersebut ditambah. Menurut Luluk, saat ini hanya empat klub bulutangkis yang konsisten membina pemain muda di Indonesia yakni PB Djarum, Mutiara Cardinal, Jaya Raya dan Exist.
“Harapan saya, jika bisa, kuota pebulutangkis ditambah sehingga bibit-bibit pebulu tangkis semakin banyak,” kata Luluk seperti dikutip dari Antara, Minggu (14/1). “Sedangkan masyarakat bulu tangkis kan banyak dan tidak tertampung di klub-klub, padahal jika dibuka kesempatan lebih besar, saya yakin bisa banyak muncul bibit-bibit baru pebulu tangkis Indonesia,” imbuhnya.
SKO Ragunan, lanjut Luluk, memang merekrut pemain-pemain berprestasi yang berasal dari klub-klub kecil di seluruh Indonesia. Selain itu, Luluk juga turun langsung mencari pemain di berbagai kejuaraan di daerah. Akan tetapi, hingga saat ini, lanjut Luluk, di SKO Ragunan pebulu tangkis dibatasi 10 putra dan 10 putri, itupun berasal dari berbagai angkatan mulai kelas satu tingkat SMP hingga dua SMA sehingga menyulitkan dalam pembentukan para pemain tersebut.
“Inilah kadang jika dengan keterbatasan ini kita mau menspesialisasikan agak kesulitan. Lalu ketika satu pemain lulus ada jeda angkatan di bawahnya, ini sayang karena kita tidak bersaf,” ujar mantan pemain nasional tersebut. “Menurut saya idealnya kuota pemain tersebut antara 28 hingga 36 pemain sehingga berkelanjutan juga pembinaan ini,” ucap dia.
Diketahui, SKO Ragunan kerap menyumbangkan beberapa pemain bulutangkis ke Pelatnas Cipayung, termasuk legenda nasional Susi Susanti. Saat ini beberapa nama kembali masuk ke pelatnas pratama Cipayung, seperti Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan dari sektor ganda serta Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay di sektor tunggal. Nama terakhir bahkan dianugrahi oleh klub yang mengontraknya, PB Djarum Kudus, sebagai pemain muda terbaik 2017 dan dihadiahi bonus deposito Rp25 juta.