Homo Digitalis, Ontologi Manusia Sekarang

Loading

Oleh : Fitzerald Kennedy Sitorus

Independensi.com – Manusia sekarang adalah homo digitalis karena hampir semua kegiatan manusia dewasa ini dapat dilakukan hanya dengan menggerakkan jari-jari tangan (Latin: digitus) di atas perangkat elektronik. Jari-jari sekarang ini tampaknya bahkan lebih penting dibandingkan dengan otak manusia itu sendiri.

Orang mencari solusi atas sebuah persoalan bukan lagi dengan berpikir atau merenung, melainkan menggunakan jari-jari untuk mencari informasi di internet.

Orang memesan makanan, mencari alamat, melakukan aktivitas seksual, berdoa,mencari ilmu, mengeluarkan uneg-uneg, membunuh waktu senggang, bercakap-cakap, mencari pacar…semua itu membutuhkan jari-jari atau dapat dilakukan hanya dengan menggerakkan jari-jari.

Keberadaan manusia sekarang ini sangat tergantung pada jari-jarinya, otak tidak begitu penting lagi. Zaman sekarang adalah zaman yang tidak membutuhkan pikiran, zaman Gedankenlosigkeit (“ke-tidak-berpikir-an”), kata filsuf Martin Heidegger. Homo digitalis, itulah ontologi manusia sekarang.

Dan, sesuai dengan salah satu ajaran teori evolusi yang mengatakan bahwa organ tubuh yang paling sering digunakan akan lebih berkembang dibandingkan dengan organ yang jarang digunakan. Maka kita dapat memperkirakan bahwa di masa depan, mungkin 50 tahun lagi, kita akan melihat manusia-manusia kerdil dan bungkuk dengan jari-jari yang sangat besar tapi dengan kepala yang kecil. Pada homo digitalis yang berkembang adalah ukuran jari-jarinya, volume otaknya mengerdil. (*/fb)

Penulis adalah pemerhati masalah sosial budaya, lulusan Johann Wolfgang Goethe-Universität, Frankfurt am Main, Jerman.