JAKARTA (Independensi.com) – Peristiwa kecelakaan kerja di proyek infrastruktur yang ke sekian kalinya dalam beberapa bulan ini kembali terjadi. Kali ini tiang girder Tol Bekasi-Cawang-Kp Melayu ambruk. Sebanyak 7 pekerja mengalami luka.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU PR) yang bertanggung jawab atas keseluruhan proyek infrastruktur melakukan evaluasi. Untuk sementara semua proyek yang elevated akan dihentikan sementara. Proyek elevated ini seperti jembatan layang hingga LRT.
“Tadi pagi kami sudah diskusi dengan Pak Menteri. Perintah pertama adalah moratorium semua pekerjaan akan kami hentikan. Semua pekerjaan yang elevated akan kita hentikan semuanya,” beber Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Arie Setiadi Moerwanto di lokasi di DI Panjaitan, Jakarta, Selasa (20/2/2018) dikutip dari laman kumparannews.
Dia menjelaskan, akan dilakukan analisis mengapa peristiwa girder ambruk terus terjadi. Penghentian ini dilakukan hingga ada perbaikan prosedur pekerjaan.
“Sampai masing-masing kontraktor pelaksana dan pemilik pekerjaan mengajukan lagi metode kerjanya dan pengawasan prosedur metode kerja dilakukan dengan betul,” tegas dia.
Arie menegaskan, siang ini direktur utama perusahaan yang menangani kontrak akan dipanggil.
“Dan sementara pekerjaan dihentikan semuanya. termasuk besok pagi kita akan lifting jembatan Poltekam di Jayapura (Papua), bahwa direktur jembatan datang ke sana untuk mengevaluasi lagi prosedur kerja,” tegas dia.
“Secara umum kalau dilihat sepintas, nanti dibahas detail lagi bahwa kegagalan terjadi di formwork pengecoran ini. Nanti kita akan evaluasi dan memberikan langkah-langkah perbaikan supaya kejadian tidak terjadi lagi,” tutup dia.
Insiden bekisting pier head jatuh di Tol Becakayu ambruk terjadi pukul 03.00 WIB. Akibat insiden ini 7 pekerja mengalami luka. (berbagai sumber/eff)