JAKARTA (IndependensI.com) – Sebanyak 14 pebulutangkis Indonesia dari lima nomor dipastikan bertarung dalam turnamen bulutangkis level II (Super 1.000) All Engand 2018 yang akan dihelat pada 14-18 Maret di Arena Birmingham, Inggris. Seperti dikutip dari Antara, Rabu (21/2), untuk nomor tunggal putra, Indonesia diwakili oleh tiga pemain yakni Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie dan Tommy Sugiarto.
Di ganda putri, Merah Putih diwakili oleh tiga pasangan yakni Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istarani, Greysia Polii/Apriyani Rahayu dan Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta. Sedangkan di tunggal putri, Indonesia hanya diwakili oleh satu pemain yakni Fitriani yang akan menghadapi pemain Malaysia, Soniia Cheah, di putaran pertama.
“Fitriani memang satu-satunya yang kami kirim. Asalnya maunya sama Gregoria Mariska Tunjung yang sebelumnya peringkatnya lumayan, tapi peringkatnya merosot dan tidak cukup untuk bertarung di All England,” kata kepala pelatih tunggal putri PP PBSI, Minarti Timur. Di dalam 14 wakil Indonesia itu juga, ada nama-nama pasangan “lama” tanah air di ganda putra dan juga di ganda campuran, yang kembali disandingkan dalam turnamen berhadiah total US$ 1 juta ini.
Di nomor ganda putra, pasangan gaek Indonesia Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, kembali dipasangkan usai kurang lebih satu setengah tahun berpisah karena Hendra sempat memutuskan pensiun dari pemusatan latihan nasional. Hendra/Ahsan sendiri, akan menemani tiga pasangan Merah Putih lainnya yakni Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, serta dua pasangan yang akan saling berhadapan yakni Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Angga Pratama/Rian Agung Saputro.
Melihat hal ini, pelatih ganda putra PP PBSI Herry Iman Pierngadi menilai hasil undian tersebut kurang menguntungkan nomor ganda putra Indonesia karena harus saling mengalahkan sejak putaran pertama dan di putaran kedua ada kemungkinan pemain Indonesia akan saling mengalahkan kembali. “Drawingnya kurang menguntungkan sekarang buat ganda Indonesia. kalo dalam satu turnamen ada 3-4 pasang kemungkinan juaranya kan lebih besar,” ujar Herry.
Sementara itu, di nomor ganda campuran, pasangan yang sempat “diceraikan” pada awal tahun 2018 ini, Praveen Jordan/Debby Susanto, yang juga merupakan pemegang gelar All England 2016 kembali disatukan untuk diturunkan dalam turnamen bulu tangkis tertua di dunia tersebut. “Kami menurunkan kembali Praveen/Debby, karena pasangan ini secara peringkat dan peraturan baru, yang paling memungkinkan untuk bermain di All England,” kata pelatih ganda campuran PP PBSI Vita Marisa.
Dipasangkannya kembali Praveen/Debby, tak lepas dengan dimulainya regulasi BWF yang mengamanatkan tidak adanya babak kualifikasi pada turnamen level 2 dan level 3 dalam kejuaran All England 2018, sehingga turnamen dihelat sejak babak utama atau fase 32 besar.