JAKARTA (IndependensI.com) – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menerima kunjungan dan melakukan audiensi dengan sekitar 20 investor Amerika Serikat dengan agenda utama diskusi seputar kebijakan ekonomi di Indonesia, di Gedung Ali Wardhana, Jakarta (22/02/2018).
Plt. Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Bambang Adi Winarso menyampaikan bahwa audiensi ini menjadi sarana komunikasi dua arah yang membuka kesempatan lebih luas bagi para calon investor untuk mengetahui apa saja potensi ekonomi di Indonesia beserta kebijakan yang mendukung di dalamnya.
“Pemerintah Indonesia ingin selalu bersikap investor-friendly dalam membuka peluang investasi di berbagai bidang ekonomi,” kata Bambang.
Sejumlah respon aktif muncul dari kalangan investor, salah satunya pada sektor pembangunan infrastruktur di Indonesia. Tercatat hingga saat ini terdapat 245 Proyek Strategis Nasional dan 2 Program yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dengan perkiraan total investasi sebesar Rp 4.417 T (per 19 Desember 2017).
“Infrastruktur menjadi sektor penting yang membutuhkan investasi besar. Pemerintah selama ini terus melakukan monitoring terhadap seluruh proyek melalui sistem teknologi dan informasi terintegrasi,” ujar Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Wahyu Utomo.
Maka untuk memberikan kemudahan investasi, pemerintah serius melaksanakan Perpres No. 91 Tahun 2017 tentang Percepatan Pelaksanaan Berusaha. Kebijakan ini meningkatkan standar pelayanan perizinan berusaha agar lebih efisien dan terintegrasi sehingga para investor lebih mudah berinvestasi di Indonesia.
Hadir dalam audiensi Plt. Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Bambang Adi Winarso, Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Wahyu Utomo dan Direktur Program Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) Rainier Haryanto. Sementara rombongan investor Amerika dipimpin oleh Konsul Jenderal New York Amerika Serikat dan Co-Chief Executive Officer SR Group Hartadinata Harianto, beserta 20 Investor Amerika Serikat yang terdiri dari Founder, CEO dan Managing Partner dari berbagai perusahaan di berbagai sektor industri.