JAKARTA (IndependensI.com) – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kamis (22/02/2018) menerima 16 invetor asing asal Amerika Serikat. Keenam belas investor ini dibawa oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia New York, AS. Tujuan pertemuan adalah untuk membahas potensi investasi Indonesia pada sektor-sektor yang menjadi line of business investor dan peluang investasi pada sektor transportasi di Indonesia.
Dalam pertemuan ini Menhub menawarkan kepada para investor tersebut pilot project Kemitraan Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) Kemenhub tahun 2018. Beberapa project yaitu Pembangunan Jalur KA Makassar – Pare Pare, Pengembangan Rute Penyeberangan Ketapang – Margariri, Pembangunan TOD Poris Pelawad, dan Pengembangan Bandara Komodo di Labuan Bajo.
“Indonesia sekarang aktif mengundang mitra asing untuk melakukan kerjasama investasi untuk pembangunan atau pengoperasian infrastruktur transportasi kami, seperti beberapa bandara, pelabuhan laut dan jaringan kereta api, yang sekarang dikelola dan dioperasikan oleh BUMN”, ujar Menhub.
Khusus kerja sama dengan Amerika Serikat, Menhub mengatakan bahwa kerja sama antara kedua negara telah terjaga sejak lama. Sebagai contoh dalam dunia penerbangan, Indonesia telah mencapai penilaian Kategori 1 FAA (Federal Aviation Administration) untuk pengawasan keselamatan. Dengan kategori 1 FAA tersebut, maskapai penerbangan Indonesia mampu melayani rute penerbangan ke Amerika Serikat.
“Oleh karena itu, kita perlu memperkuat dan mengidentifikasi bentuk kerjasama transportasi baru yang akan bermanfaat bagi kita kedua negara,” ucap Menhub.
Lebih lanjut Menhub menyampaikan bahwa dalam mengatasi tantangan sektor transportasi di Indonesia, Kementerian Perhubungan telah mengidentifikasi dua isu strategis di sektor transportasi. Kedua isu tersebut yaitu memperkuat konektivitas untuk menyeimbangkan pembangunan dan pengembangan sistem transportasi massal untuk daerah perkotaan.
Berdasarkan dua isu strategis tersebut, Pemerintah Indonesia telah memutuskan untuk mengejar lima kebijakan pembangunan utama, yaitu untuk mempercepat sistem transportasi multimoda (memprioritaskan transportasi laut dan perkeretaapian), meningkatkan aksesibilitas sistem transportasi di wilayah Timur Indonesia, daerah perbatasan dan daerah desa, memperkuat kapasitas dan kemampuan lembaga pelatihan dan penelitian untuk mendapatkan posisi yang lebih baik dalam transfer teknologi, mengembangkan konektivitas yang kuat untuk meningkatkan mobilitas perkotaan dan pemerataan semua pusat ekonomi di seluruh Indonesia, dan menciptakan sistem pembiayaan yang bertujuan untuk pembangunan infrastruktur melalui dana khusus transportasi dan mekanisme keuangan lainnya.
“Dengan kebijakan strategis tersebut, Kementerian Perhubungan telah menetapkan sejumlah target dalam pengembangan infrastruktur untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tinggi pada tahun 2019 dan pada saat yang sama berusaha untuk memberikan konektivitas yang lebih kuat bagi kepulauan Indonesia,” sebut Menhub.
Kemudian menurut Menhub bahwa Rencana Transportasi Nasional dibangun di atas 2 (dua) mekanisme, yaitu ketersediaan infrastruktur yang didukung oleh kerjasama antara pemerintah dan sektor swasta (Kemitraan Publik Swasta) dan ketersediaan infrastruktur berdasarkan rencana tata ruang, ditandai dengan tingkat pertumbuhan jaringan infrastruktur transportasi.
Tujuan Pembangunan Sektor Transportasi Indonesia meliputi sektor kereta api, perkotaan, udara, laut, feri dan logistik dengan beberapa indikator kinerja dan targetnya sendiri. Indonesia juga mengutamakan prioritas dalam hal keselamatan dan keamanan di semua moda transportasi.
Untuk mendukung perencanaan dan strategi pemerintah, sektor transportasi memiliki peran penting untuk menciptakan iklim investasi yang lebih konklusif guna menarik investor nasional dan asing untuk berpartisipasi dalam pengembangan infrastruktur transportasi melalui perbaikan peraturan, terobosan kebijakan dan juga berbagai peluang pendanaan.
Turut hadir dalam pertemuan ini Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi, Dirjen Perhubungan Laut Agus Purnomo, Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso, Dirjen Perkeretaapian Zufikri, Kepala Pusat Fasilitasi Kemitraan dan Kelembagaan Internasional Kemenhub Agus Prihatin, dan Konsulat Jenderal RI Perwakilan New York Abdul Kadir Jailani. Adapaun keenambelas investor dari Amaerika Serikat antara lain berasal dari perusahaan investasi global, perusahaan jasa keuangan dan perbankan, dan perusahaan konstruksi