ASMAT (IndependensI.com) —Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memprioritaskan pembangunan infrastruktur air bersih dan sanitasi untuk mendukung peningkatan kualitas hidup masyarakat di Kabupaten Asmat, Provinsi Papua. Meski sebagian besar lahan berupa rawa dengan pasang surut tinggi, namun Kabupaten Asmat memiliki curah hujan sangat tinggi dan sungai yang bisa menjadi sumber air baku.
Hal tersebut dikatakan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian PUPR Danis H. Sumadilaga, di Kabupaten Asmat, saat mendampingi Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Sosial Idrus Marham, serta Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko melakukan kunjungan ke Distrik Agats, Kabupaten Asmat, Provinsi Papua beberapa waktu lalu.
Pada kesempatan tersebut turut hadir Dirjen Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto, dan Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional XVIII Jayapura Osman H. Marbun.
“Kami berupaya agar ketersediaan air cukup, karena itu kita programkan penampungan air baku baik dari sungai dan air hujan karena disini curah hujannya tinggi. Setelah ada air bakunya, diolah melalui Instalasi Pengolahan Air (IPA). IPA yang ada sudah kita perbaiki dan akan dibangun IPA baru dan pemasangan pipa distribusi,” kata Danis H. Sumadilaga.
Di Distrik Agats sebagai ibukota Kabupaten Asmat terdapat instalasi pengolahan air (IPA) dengan kapasitas 10 liter/detik. Kapasitas tersebut masih kurang karena hanya bisa memenuhi sepertiga penduduk Agats yang berjumlah sekitar 30 ribu jiwa dan air yang dihasilkan masih berwarna coklat. Untuk itu, IPA baru akan dilengkapi teknologi agar air yang dihasilkan tidak lagi berwarna coklat.
Kementerian PUPR juga telah memperbaiki sumur bor dan perbaikan IPA yang ada berupa penggantian pompa transmisi distribusi, pengecatan IPA, dan perbaikan panel listrik. Selain itu telah dilakukan pemasangan 5 Hidran Umum (HU) yakni di Kantor Bupati, rumah sakit umum daerah, aula, Masjid An Nur, dan Kantor Dinas Pendidikan. Distrik Agats merupakan salah satu distrik yang mengalami kejadian luar biasa (KLB) Campak dan Gizi Buruk beberapa waktu lalu.
Pembangunan IPA dan sanitasi dilakukan melalui program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas). Pada setiap distrik di Kabupaten Asmat paling tidak ada 3 desa yang menjadi lokasi Pamsimas dengan kapasitas IPA yakni 1 liter/detik yang bisa untuk memenuhi kebutuhan 500 orang.
Untuk sanitasi, tambah Danis karena merupakan daerah rawa penggunaan septik tank akan menggunakan model yang berbeda dengan septik tank pada wilayah tanah keras. “Kementerian PUPR melalui Balitbang menyiapkan teknologi sanitasi yang cocok dengan kondisi daerah rawa, tahan lama dan pemeliharaannya mudah,” jelasnya. Untuk program infrastruktur air bersih dan sanitasi ditargetkan selesai tahun 2018.
Sementara itu Dirjen Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto mengatakan akan dilakukan perbaikan jalan lingkungan berupa jalan panggung yang sudah lapuk menggunakan semen karena semakin sulitnya mendapatkan kayu di daerah tersebut. Sementara untuk melintasi sungai besar akan dibangun 3 jembatan gantung.
Kementerian PUPR juga memiliki program bantuan stimulan rumah swadaya bagi 1.000 unit rumah sehingga menjadi rumah yang layak huni dan membangun Rumah Khusus di Kampung Syuru, Distrik Agats, sebanyak 150 Unit.