Foto : Bupati Gresik Fandi Ahmad Yani didampingi Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah serta Nasional Direktor Habitat for Humanity Indonesia Susanto saat membuka program pembangunan 100 rumah tak layak huni (RTLH)

Kick Off Pembangunan 100 Rumah Tak Layak Huni Dilakukan Bupati Gresik Bersama Habitat

Loading

GRESIK (Independensi.com) – Program pembangunan 100 rumah tak layak huni (RTLH) yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik Jawa Timur, berkolaborasi dengan NGO Habitat for Humanity Indonesia dimulai di Desa Sooko Kecamatan Wringinanom. 

“Alhamdulillah kami ucapkan terima kasih kepada Habitat, atas perhatiankatanyanya selama ini. Tentu ini semua, butuh sinergitas dan kolaborasi yang komperhensif,” kata Bupati Gresik Fandi Ahmad Yani dalam sambutannya saat membuka kegiatan, Rabu (8/5).

Hadirnya NGO Habitat Indonesia menurut Gus Yani sapaan akrab Bupati, sangat membantu Pemkab Gresik dalam menangani rumah kumuhkumuh dan terwujudnya program tersebut tak terlepas dari upaya pemerintahannya dalam membangun hubungan baik antar lembaga.

“Ini yang namanya sinergi kolaborasi, untuk wilayah Gresik selatan Habitat, kami yang akan fokus ke Bawean. Karena baru-baru ini, terjadi gempa di sana,” tuturnya.

“Perbaikan rumah tak layak huni ini, akan terus dilakukan Pemkab Gresik, dengan . berbagai upaya pendanaan mulai APBD maupun Kementerian terkait telah diupayakan,” sambungnya.

Gus Yani berharap kolaborasi dan sinergitas terus diwujudkan, sehingga untuk Gresik yang lebih baik. Untuk itu, Pemkab Gresik sangat terbuka terkait data rumah yang butuh diperbaiki.

“Kami juga mendorong program ini berhasil, sebab Bapedda juga memiliki program reguler perbaikan rumah yang pendanaannya berasal dari APBD yang diwujudkan dalam TMMD bersama Kodim, Baznas dan juga pokir dewan,” ungkapnya.

Sementara Nasional Direktor Habitat for Humanity Indonesia Susanto, menyampaikan bahwa pihaknya akan membangun 100 rumah tak layak huni di Kecamatan Wringinanom dan Benjeng.

Serta, renovasi sebanyak 20 unit rumah, pembangunan toilet keluarga sejumlah 20 unit dan pembangunan balai pertemuan renovasi sebanyak 12 unit serta pembangunan sumur dangkal 75 unit.

“Kami juga akan melatih perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), terhadap 1.500 orang dan pelatihan rumah sehat dan konstruksi dasar kepada 200 orang,” ujarnya.

Program Habitat for Humanity Indonesia di Gresik lanjutnya, dimulai pada tahun 2015. Saat itu, pihaknya berhasil mewujudkan perbaikan toilet keluarga sebanyak 284 unit dan bangunan rumah baru 377 unit.

Kemudian, renovasi sebanyak 2 toilet sekolah 1 unit, sumur dangkal 60 unit, posyandu 2 unit, pelatihan kesehatan, ekonomi dan pemberdayaan masyarakat yang menyasar ribuan orang.

“Kami berharap program ini dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan dan inkusif dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” tandasnya. (Ad)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *