JAKARTA (Independensi.com) – Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mengarahkan pentingnya orientasi pelayanan publik di bidang pertanian untuk mendorong kesejahteraan petani.
Hal tersebut disampaikan saat acara pemberian penghargaan Abdibhakti Tani kepada Unit Kerja Pelayanan Publik (UKPP) Berprestasi Bidang Pertanian Tahun 2017 Auditorium Gedung D, Kementerian Pertanian, akhir pekan lalu.
“Saya telah menginstruksikan seluruh pegawai Kementerian Pertanian termasuk saya adalah sebagai pelayan rakyat. Sebab pelayanan publik adalah kunci keberhasilan sektor pertanian,” tegas Menteri Pertanian dalam keterangan tertulis kepada Independensi.com.
Menurutnya, pelayanan yang baik bisa membantu mensejahterakan petani dengan meningkatkan hasil produksi mereka. Ia mencontohkan soal pemberian bibit unggul serta pemanfaatan teknologi pertanian.
Bibit unggul padi Japonika dan Basmati misalnya, selain tahan hama, produksi pertanian bisa meningkat hingga empat kali lipat dengan harga yang tinggi. Contoh lainnya adalah dengan pemberian bibit ayam Kampung Unggul Balitbangtan (KUB), atau teknologi Inseminasi Buatan untuk pengembangbiakan sapi.
“BPTP sudah saya perintahkan untuk membuat bibit unggul, kemudian dibagikan ke masyarakat secara gratis. Anggaran juga sudah diberikan hingga 2 triliyun untuk penelitian dan pengembangan agar bisa dimanfaatkan masyarakat,” tukas Amran.
Selain upaya peningkatan produksi, Amran juga mendorong peningkatan ekspor dan investasi sebagai kunci pertumbuhan sektor pertanian. Upaya hilirisasi juga tengah digalakkan untuk memberikan nilai lebih sektor pertanian dan meningkatkan kesejahteraan petani.
“Saya ingatkan, pendekatannya bukan lagi sekedar swasembada, tetapi kesejahteraan,” ujar Amran sambil merinci capaian empat komoditi strategis sdperti produksi beras, jagung, dan bawang yang surplus dan bahkan sudah mulai ekspor.
Terkait penghargaan Adhibaktitani, Kementerian Pertanian melakukan penilaian berdasarkan 14 indikator seperti, moto layanan, standar layanan, pengakuan kemanfaatan dari masyarakat, serta dukungan terhadap pembangunan sektor petanian. Dari 66 unit kerja yang diajukan dan kemudian diverifikasi lapangan, berhasil dikerucutkan menjadi 36 unit kerja penerima dalam tiga kategori.
Penerima Piala Adhibakti diberikan untuk kategori berprestasi percontohan, diantaranya UKPP Si Brilian, Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Malang, SMK Pembangunan Pertanian Negeri Saree Provinsi Aceh, dan UPDT Balai Proteksi Tanaman Perkebunan, Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat.
Sementara itu, UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Holtikultura (BPSB TPH), Provinsi Kalimantan Selatan berhasil mempertahankan penghargaan piala. Selain itu, diberikan juga 15 Plakat Adhibaktitani untuk unit dengan predikat Berprestasi Utama, dan 17 Piagam Adhibaktitama kepada peraih kategori Berprestasi Madya.
Abdul Halim, Kepala Biro Oganisasi dan Kepegawaian, Kementerian Pertanian menyatakan bahwa para penerima penghargaan tersebut merupakan hasil dari usulan pemerintah daerah (Pemda). Kementerian Pertanian kemudian melakukan verifikasi dokumen, melakukan cek lapangan, menggelar pemaparan tentang inovasi, serta mengkonfirkasi manfaatnya dengan turun langsung ke masyarakat masyarakat. 6
Sebagai apresiasi, Menteri Amran sempat menawarkan para pejabat penerima Piala Adhibaktitani untuk menempati posisi strategis di Kementerian Pertanian. Amran mengaku bangga dan berharap pelayanan publik sektor pertanian bisa ditularkan ke seluruh Indonesia. “Mereka telah menunjukkan prestasinya di lapangan, kita harus memberikan penghargaan,” ujarnya. (eff)