MALUKU (Independensi.com) – Bupati Buru, Ramly Umasugi akan memaksimalkan lahan yang ada untuk mendukung kedaulatan pangan. “Pemerintah pusat telah mengucurkan dana triliunan ke kabupaten Buru guna percepatan kesejahteraan rakyat” ujarnya.
“Pembangunan Bendungan terbesar Indonesia Timur di Waengapu, bukti kecintaan dan perhatian yang luar biasa Presiden Jokowi pada masyarakat kabupaten Buru,” ujar Bupati Buru Ramly Umasugi dalam keterangan tertulis diterima Independensi.com, Senin (26/2/2018).
“Jangankan seribu hektare, kami siapkan seratus ribu hektare lahan perluasan tanam padi, jagung dan kedelai agar kebutuhan pangan tidak perlu lagi impor.” tegas Ramly Umasugi dalam sambutannya dalam acara Tanam Perdana Gempita Maluku, di Desa Waeperang Kecamatan Lilialy Kabupaten Buru.
Sektor pertanian akan menjadi pilar utama kesejahteraan masyarakat Buru. “Kehadiran kaum muda melalui program Gempita akan memicu percepatan pembangunan pertanian” pungkas Bupati yang sudah menjabat dua periode ini.
Perayaan Tanam Perdana Jagung Gempita Maluku 2018, turut dihadiri Ketua DPRD, Dandim 1506/ Namlea Letkol Arh Sindhu Hanggara, Wakapolres Pulau Buru bersama Kabid Tanaman Pangan Pertanian Provinsi Kadis Pertanian Kabupaten Buru bersama tokoh-tokoh masyarakat.
Koordinator Nasional Gempita, M. Riyada, yang juga hadir mendampingi Korwil Yassir Kaisuku dan jajaran Korda Maluku kelompok pemuda tani Gempita.
Ada pemandangan istimewa di acara tersebut, dimeriahkan kehadiran Polisi Sahabat Tani (POLSANI) lengkap dengan baju seragamnya, program ini ternyata luncuran Kapolres Buru AKBP. Adityanto Budi Satrio, SH, program ini sebagai program andalan Polres Buru.
Yassir Kaisuku, dalam laporannya menyatakan bahwa bantuan benih diterima dari alokasi pusat sebesar 1250 hektare, kegiatan tanam ini sudah lama dinantikan, sebab alat mesin pertanian sudah lebih dulu tiba.
Korwil Yassir Kaisuku mengungkapkan, bantuan benih pupuk 1250 ha Gempita Buru bukti dukungan penuh dari Kementerian Pertanian, “Sebab Gempita ini diberikan tugas berat oleh pemerintah untuk melakukan Regenerasi Petani sekaligus perluasan area tanam, khususnya jagung” ujarnya.
Korwil Gempita menyambut suka cita atas keikutsertaan Bupati, Dandim dan Jajaran Polres. Mendukung pembinaan dan Regenerasi Petani di Maluku, mengingat potensi lahan yang ada untuk mendukung perluasan area tanam baru yang ditargetkan oleh Kementerian Pertanian.
Yassir menambahkan, Mentan Amran Sulaiman juga menjanjikan tambahan bantuan Alat Mesin Pertanian apabila bantuan yang sudah ada berhasil dongkrak perluasan tanam . “Ini kesempatan yang harus dimanfaatkan oleh kaum muda dan masyarakat Maluku, khususnya Kabupaten Buru.”
Pada kesempatan yang sama, Kornas Gempita, M. Riyada memaparkan, Gerakan Gempita merupakan wujud keberpihakan Negara kepada petani, “Sejak Indonesia Merdeka, baru Presiden Jokowi yang tegas menghormati dan memanfaatkan tanah sebagai modal yang mesti dijaga.” papar Kornas Gempita.
Kornas menambahkan, melalui program Gempita sendiri ingin menunjukkan cara sederhana mencintai Indonesia, “apalagi Maluku yang digelari Negeri Para Raja seharusnya memanfaatkan warisan dan anugerah alamnya ini, agar mimpi nenek moyang Maluku atas tanahnya bisa terus dirawat dan dinikmati anak cucunya” ulasnya.
Riyada mengingatkan,”Ini saat terbaik untuk mengembalikan kejayaan Maluku, sejarah kejayaan yang dibangun diatas tanah yang super canggih memproduksi hasil pertanian, pelibatan kaum muda melalui Gempita agar ilmu, skill dan energinya kembali ke pertanian akan jadi bonus bagi seluruh rakyat Maluku.” ucapnya.
“Gempita akan fokus memenuhi kebutuhan petani dari produksi sampai pemasaran hasil pertanian, ini bonus luar biasa dari hadirnya kaum muda disisi petani.” pungkasnya. (eff)