JAKARTA (IndependensI.com) – Asosiasi sepakbola Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menyatakan, turnamen Piala Indonesia 2018 direncanakan berlangsung mulai April hingga Desember tahun ini. “Jadwalnya akan kami kelola sedemikian rupa hingga bisa memaksimalkan dua hal yaitu pengembangan pemain melalui kompetisi yang teratur dan prestasi klub,” ujar pelaksana tugas Ketua Umum PSSI Joko Driyono seperti dikutip Antara, Selasa (6/3/2018).
Joko melanjutkan, Piala Indonesia merupakan pekerjaan besar PSSI yang ditargetkan berjalan dua minggu usai ‘kick off’ Liga 1. Rencananya, turnamen tersebut akan diikuti 128 klub peserta yang merupakan tim-tim Liga 1, Liga 2 dan Liga 3 pada musim 2017 dan digelar dengan sistem gugur (knock out). Nantinya tim juara Piala Indonesia diproyeksikan bisa mewakili Indonesia di turnamen tingkat Asia.
“PSSI memang menginginkan Piala Indonesia menjadi salah satu jalur menuju kompetisi AFC, seperti halnya di negara-negara lain,” kata Joko. Piala Indonesia sendiri awalnya digelar pada tahun 2005 dengan Arema Malang keluar sebagai juara usai menaklukkan Persija Jakarta di final. Kompetisi ini terakhir kali digelar pada tahun 2012 dengan Persibo Bojonegoro menjadi kampiunnya.
Sementara itu mengenai Liga 1 tahun 2018, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menyatakan, akan mempertimbangkan satu-dua hal, dimana ada beberapa pilihan jadwal awal bergulirnya pada tanggal 18, 23 atau 24 Maret mendatang. “Kami ingin memastikan semua pilihan atas ‘kick off’ Liga 1 disetujui oleh semua klub pada rapat umum pemegang saham PT Liga Indonesia Baru dan mempertimbangkan aktivitas para mitra seperti sponsor, televisi dan lainnya sehingga ada opsi ‘kick off’ Liga 1 dilakukan pada 18, 23 atau 24 Maret,” ujar Joko.
Namun, jadwal tersebut tidak mutlak. Joko menyebut, keputusan akhir terkait pelaksanaan Liga 1 sepenuhnya diambil berdasarkan kesepakatan di RUPS PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) yang akan digelar pada Kamis (8/3). Dia melanjutkan, pada RUPS nantinya, PSSI tidak akan masuk ke persoalan-persoalan teknis mengenai liga. Sebab, organisasi yang berdiri pada 19 April 1930 tersebut hanya berkepentingan dengan program liga yang berkaitan dengan tim nasional. “PSSI memastikan bahwa program yang didelegasikan ke LIB terkait aspek pengembangan sepak bola timnas bisa dijalankan. Jadi hanya pemenuhan aspek keolahragaan,” tutur Joko.
Sementara, kembali ke rencana awal liga, Joko Driyono mengasumsikan kalau dimulai pada 18 atau 24 Maret 2018, Liga 1 bisa saja berakhir sesuai rencana awal yaitu Oktober 2018. Namun, jika itu terjadi, pertandingan Liga 1 hanya bergulir selama 24 minggu, sementara idealnya adalah ada 34 minggu yaitu 17 minggu kandang dan tandang. Artinya, lanjut Joko, selama 24 minggu akan ada empat pertandingan setiap tiga minggu atau tiga pertandingan setiap dua minggu.
Penyelenggaraan Piala AFF 2018 menjadi ihwal penting yang mesti diperhatikan jika jadwalnya bersinggungan dengan liga karena format kompetisinya berbeda dengan penyelenggaraan sebelumnya. Di turnamen itu, nantinya di babak grup yang diisi lima tim harus bertanding dua kali tandang dan dua kali kandang. “Jadi perlu ada fleksibilitas penyelenggaraan kompetisi dan kegiatan tim nasional. Ini tidak mudah tetapi juga bukan sesuatu yang tidak mungkin untuk dikombinasikan. Beberapa pilihannya yaitu apakah menghentikan kompetisi, mempercepat kompetisi atau menjalankannya secara bersamaan (side by side),” ujar Joko.
Piala Suzuki AFF 2018 akan berlangsung pada 8 November hingga 15 Desember 2018 dan ini menjadi salah satu turnamen yang ingin dimenangkan oleh PSSI. Sebabnya, sejak pertama kali digelar pada 1996, Indonesia belum pernah sekalipun mencicipi gelar juara meski lima kali berhasil melaju hingga ke final. Terakhir, pada tahun 2016, Indonesia menjadi “runner up” usai kalah agregat 2-3 dari Thailand.