YOGYAKARTA (IndependensI.com) – Kondisi atmosfer saat ini hingga beberapa hari kedepan diindikasikan mengalami peningkatan dengan ditandai dan terdeteksi adanya aliran udara basah dari Samudera Hindia ke wilayah Indonesia.
Disisi lain posisi matahari dalam gerak semu tahunannya di sekitar equator berdampak pada meningkatnya intensitas radiasi ke bumi. Kondisi tersebut diperkirakan menyebabkan udara hangat lembab labil sehingga berpotensi mengakibatkan hujan dengan intensitas lebat terjadi di beberapa wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.
Untuk Kabupaten Kulon Progo (Girimulyo, Nanggulan, Samigaluh, Kalibawang), Kabupaten
Sleman (Turi, Pakem, Cangkringan, Tempel, Sleman, Ngaglik, Ngemplak, Minggir, Seyegan, Godean, Mlati, Gamping, Depok, Kalasan, Berbah, Prambanan)dan Kota Yogyakarta.
Sementara Kabupten Bantul (Sedayu, Kasihan, Sewon, Pajangan, Bantul, Pleret, Piyungan, Jetis, Imogiri, Dlingo), Kabupaten Gunungkidul meliputi wilayah kecamatan Gedangsari, Ngawen, Nglipar, Patuk, Paliyan, Wonosari, karangmojo, Semin, Ponjong.
Dengan adanya situasi potensi cuaca ekstrem ini, BMKG DIY mengeluarkan beberapa imbauan pada masyarakat, agar:
- Waspada potensi genangan, banjir maupun longsor bagi yang tinggal di wilayah berpotensi hujan lebat terutama di daerah rawan banjir dan longsor.
- Waspada terhadap kemungkinan hujan disertai angin yang dapat menyebabkan pohon maupun baliho tumbang/roboh.
- Agar tidak berlindung di bawah pohon jika hujan disertai kilat/petir.
Bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi terkini, BMKG DIY membuka layanan informasi cuaca 24 jam, yaitu melalui Call center 0274-2880151/52.