JAKARTA (Independensi.com) – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat (9/3/2018) pagi bergerak menguat tipis sebesar dua poin menjadi Rp13.779 dibanding posisi sebelumnya Rp13.781 per dolar AS.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Jumat mengatakan bahwa mata uang rupiah bergerak dalam rentang terbatas terhadap dolar AS di tengah antisipasi investor mengenai rencana kenaikan tarif impor Amerika Serkat yang kemungkinan mengecualikan beberapa negara.
“Kebijakan tarif impor baja AS yang lebih lunak penerapannya membuat kekhawatiran perang dagang mereda,” kata Reza.
Ia menambahkan bahwa sentimen dari dalam negeri mengenai fundamental ekonomi Indonesia yang relatif kondusif juga turut menjaga pergerakan rupiah. Bank Indonesia akan tetap berada di pasar agar stabilitas rupiah terjaga.
“Rupiah diestimasikan akan bergerak di kisaran level Rp13.760-Rp13.790 per dolar AS,” katanya.
Sementara itu, ekonom Samuel Sekuritas Ahamd Mikail menambahkan bahwa meredanya ketegangan di semenanjung Korea turut memberikan sentimen positif terhadap mata uang negara-negara Asia, termasuk Indonesia.
Dari dalam negeri, lanjut Ahmad Mikail, menurunnya cadangan devisa Indonesia pada Februari memberikan sinyal positif bahwa Bank Indonesia akan tetap menjaga nilai tukar sesuai dengan fundamentalnya. (ant)