BEKASI (IndependensI.com)- Aksi demo buruh di Kota Bekasi, hingga siang ini masih berlangsung. Ratusan buruh masih bertahan di depan Gerbang Kantor Waki Kota Bekasi Jalan Ahmad Yani, Rabu (21/3/2018).
Demo buruh terkait desakan atas kesepakatan permasalahan pengupahan Upah Minimum Sektoral Kelompok (UMSK) 2018 yang hingga kini belum ditetapkan.
Para huruh mendesak Pemkot Bekasi agar Apindo menyepakati keinginan buruh, ujar seorang buruh pabrik Sudirman. Aksi mulai pukul 10.00 WIB dari berbagai serikat pekerja. Buruh tidak diizinkan masuk ke kantor Wali Kota Bekasi dan dijaga ketat aparat kepolisian dan Satpol PP.
Buruh melakukan orasi di atas kendaraan yang sudah dilengkapi dengan pengeras suara. Sebagian besar mereka menggunakan sepeda motor.
Sekda Kota Bekasi Rayendra Sukarmaji, Kasatpol PP Cecep Suherlan, Kadishub Yayan dan sejumlah pejabat terkait ikut langsung memantau aksi ini.
Endang Suharyadi, Sekretaris Kesbangpol Kota Bekasi, mengatakan pihaknya sudah memediatori antara perwakilan buruh dengan Apindo.
“Sedang dilakukan pembahasan. Jika sudahbada kesepakatan bersama akan diusulkan ke Pemprov Jawa Barat,” katanya.
Selasa (29/3/2018) kemarin, Penjabat Wali Kota Bekasu Ruddy Gandakusumah bersama dinas terkait dan Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Indarto, sudah menggelar rapat persiapan menyambut aksi yang disebutkan akan menurunkan 10.000 orang buruh.
Disebutkan saat ini besaran UMSK 2018 Kota Bekasi masih belum ada kesepakatan. Hal itu membuat buruh kecewa dan mendesak agar UMSK segera ditetapkan sesuai keinginan mereka. Tahun 2017, besaran UMSK Kota Bekasi sebesar Rp 3,6 juta. Tahun mereka menuntut lebih besar dari sebelumnya. (jonder sihotang)