Rilis kasus telur palsu di kantor Pasar Johar Baru. (Ist)

Manakala Telur Palsu ‘Berhasil’ Resahkan Masyarakat

Loading

JAKARTA (Independensi.com) – Nama Syahroni mendadak mencuat ke permukaan publik. Dia orang biasa, bukan siapa-siapa. Meski begitu, ia tenar karena aksinya yang mengaku mendapat telur palsu dari Pasar Johar Baru, Jakarta Pusat.

Tak hanya mengaku mendapat telur palsu. Syahroni bahkan memvideokan aksinya itu. Dia mengunggahnya ke Youtube. Tak pelak, aksinya ditonton oleh banyak orang. Namanya pun melambung viral. Syahroni berhasil menciptakan keresahan di masyarakat.

Dalam sebuah video yang beredar, tampil sosok Syahroni yang memecahkan telur yang disebutnya palsu. Video itu sudah ditonton lebih dari 20 ribu kali.

Saat diamankan pihak kepolisian, pria berusia 49 tahun itu menjelaskan, dirinya mendapatkan isu itu dari grup WhatsApp. Ia kemudian menyuruh anaknya membeli telur. Syahroni menduga telur yang dibeli, mirip dengan ciri yang dilihatnya dalam pesan berantai.

“Saya pecahkan ternyata waktu itu memang posisi telur yang saya dapat dari KJP (Kartu Jakarta Pintar) ini kuningnya agak kenyal sekali, setelah itu kertas yang membungkusnya pun tebal. Jadi sesuai ingatan saya wah ini agak sesuai dengan yang palsu,” kata Syahroni di Pasar Johar Baru, Jakarta Pusat, Selasa (27/3/2018).

“Ternyata setelah diinvestigasikan kemarin Alhamdulillah saya sangat bersalah, karena ilmu saya sangat sedikit sekali dan telur yang beredar di masyarakat ini tentunya benar-benar asli, tidak ada yang palsu,” jelasnya mengklarifikasi.

“Saya sekali lagi mohon maaf agar dimaafkan kesalahan saya mengasumsikan telur ini palsu,” imbuhnya.

Sebelum Syahroni diamankan polisi, informasi bohong tentang peredaran telur palsu marak di media sosial. Jejaring sosial Facebook pun tak lepas dari peredaran informasi semacam itu. Syahroni adalah segelintir orang yang termakan isu bohong seperti itu.

Keberadaan telur palsu awalnya mencuat saat seorang warganet via Facebook bernama Herman RN. Ia menyebut sesaat setelah pulang dari salah satu swalayan untuk membeli telur, ketika dipecahkan di rumah telur ayam tersebut tidak berbau amis dan kulit arinya diduga plastik.

“Saudaraku handai taulan semua, saya baru pulang dari salah satu swalayan di Banda Aceh membeli telur ayam. Sesampai di rumah, begitu saya pecahkan, saya mendapatkan sesuatu yang aneh,” tulis Herman RN.

“Kulit arinya dari plastik, tidak berbau amis, bening, lender encer dan tidak lengket. Saya menduga ini telur ayam palsu seperti diberitakan media maya. Mohon hati-hati,” lanjut dia.

Menurut Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Banda Aceh, AKP M Taufik, pihaknya belum mengetahui tentang temuan itu namun akan dilakukan penyelidikan untuk mengetahui kebenaran tentang dugaan telur ayam palsu tersebut.

“Pemberitahuan secara resmi tidak ada. Tapi kita sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut,” ujar Taufik saat dikonfirmasi.

Tak hanya di daerah, Mabes Polri pun rupanya serius menangai isu yang merasahkan tersebut. Bersama Kemetan, Polisi mengungkap bahwa kabar telur palsu itu tak benar, atau dengan kata lain hoaks.

“Hasil pengujian laboratorium tidak ada telur palsu,” kata Direktur Kesehatan Masyarakat Kementan, Syamsul Ma’arif, dalam jumpa pers di Gedung Divisi Humas Mabes Polri, Jumat (16/3/2018). (Berbagai sumber/kumparannews/eff)