JAKARTA (IndependensI.com) – China memberlakukan tarif baru terhadap 128 jenis barang impor asal Amerika Serikat bernilai US$3 miliar. Beijing mengambil kebijakan ini untuk membalas serangan ekonomi Washington.
Barang-barang impor yang dikenakan bea masuk baru oleh pemerintah China antara lain buah-buahan dan daging babi. Sebelumnya, AS menaikkan pajak untuk baja dan aluninium impor.
Kantor berita Xinhua mengatakan keputusan itu ditetapkan oleh komisi tarif bea dan cukai, setelah beberapa pekan adu ancaman antara dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia ini.
Presiden AS Donald Trump berulang kali mengeluhkan tingginya surplus perdagangan China. Dalam kampanyenya menuju Gedung Putih, Trump berjanji memangkas defisit perdagangan AS.
Bulan lalu, Beijing mencancam memberlakukan tarif sebesar 15-25 persen untuk beberapa barang antara lain minuman anggur, kacang, dan potongan aluminium. Xinhua, yang mengutip pernyataan Kementerian Keuangan, melaporkan pajak itu diberlakukan mulai Senin (2/4/2018).
Sebelumnya, AS memberlakukan bea masuk 10 persen untuk aluminium dan 25 persen untuk pajak. Kebijakan tersebut dikecam negara-negara sekutu AS.
Kecaman itu memaksa Trump menangguhkan bea masuk untuk impor dari Uni Eropa, Argentina, Australia, Brasil, Kanada, Meksiko, dan Korea Selatan.
Washington juga berencana memperlakukan tarif baru barang impor asal China, bernilai sekitar US$60 miliar, yang dianggap melanggar hak atas kekayaan intelektual.
China menyerukan agar AS menghentikan “intimidasi ekonomi” dan memperingatkan bahwa Beijing bisa melancarkan serangan balasan.
Beijing sejauh ini belum membatasi impor produk pertanian utama seperti kacang kedelai atau industri besar seperti Boeing. Surat kabar pemerintah China, Global Times, menyebutkan komoditas seperti itu seharusnya yang jadi sasaran.
Dalam tajuk rencananya pekan lalu, koran berhaluan nasionalis itu mengatakan bahwa China “hampir menyelesaikan daftar tarif balasan terhadap produk AS dan akan segera diberlakukan.”
“Daftar itu mencakup barang impor utama dari AS,” kata koran itu tanpa merinci apa saja yang ada di dalam daftar.
“Hal ini akan memberi pukulan keras terhadap Washington yang sudah secara agresif melancafrkan perang dagang dan akan membuat AS menerima akibat dari kebijakan perdagangannya yang radikal terhadap China,” kata Global Times.
AS mengalami defisit perdagangan dengan China sebesar US$375,2 miliar tahun lalu. Tapi Global Times, tanpa mengungkapkan sumbernya, mengatakan Amerika Serikat telah membuat “sejumlah tuntutan yang tidak masuk akal dalam upaya untuk menyudutkan China.”
“Keputusan yang bodoh. Dengan kekuatan perdagangannya yang kuat, China pasti akan bertahan.”
One comment
Comments are closed.