JAKARTA (Independensi.com) – Kementerian Pertanian mendorong pengembangan budi daya padi sehat, yakni penanaman padi dengan mengedepankan penggunaan produk-produk pupuk dan insektisida organik, serta mengurangi produk kimiawi.
Direktur Tanaman Serealia Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Ali Jamil di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (10/4/2018), mengatakan pada tahun ini pihaknya telah mengembangkan demplot atau percontohan padi sehat di areal seluas 23 ribu hektare di delapan provinsi sentra produksi padi di Tanah Air.
“Dengan penggunakan produk-produk hayati ini diharapkan mampu menjadikan tanah ‘sehat’ kembali setelah mengalami kerusakan akibat pupuk maupun insektisida kimiawi,” katanya saat melakukan panen padi sehat di Kampung Tenjo Laut, Desa Sukamantri, Kecamatan Tambelang, Kabupaten Bekasi.
Pada kegiatan yang digelar oleh Asosiasi Bio-Agroinput Indonesia (ABI) tersebut, turut hadir Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Daniel Johan, Bupati Bekasi Neneng Hasanah, dan Kepala Dinas Tanaman Pangan Kabupaten Bekasi.
Menurut Ali Jamil yang mewakili Menteri Pertanian Amran Sulaiman itu, jika tanah persawahan sehat maka apapun yang ditanam akan sehat pula begitu juga produksi pangan yang dikonsumsi juga sehat.
Pada tahun depan, lanjutnya, pengembangan budi daya padi sehat akan ditingkatkan luasannya dari 23 ribu hektare tahun ini menjadi sekitar 40 ribu hektare dengan APBNP.
Selain penggunaan pupuk dan insektisida hayati, dalam budi daya padi sehat benih yang ditanam yakni varietas unggul baru hasil penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Inpari 33 dan Inpari 31.
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Daniel Johan mengatakan pihaknya mendorong pemerintah untuk memperluas pengembangan budi daya padi sehat.
Ketua Umum ABI Gunawan Sutio mengatakan pihaknya memberikan bimbingan kepada petani dalam penerapan budi daya tanaman sehat dengan mengutamakan penggunaan produk-produk organik.
Menurut dia, pengembangan padi sehat mampu menghemat biaya produksi hingga 25 persen serta meningkatkan produktivitas tanaman hingga satu ton per hektare.
Pengembangan tanaman padi sehat di Kabupaten Bekasi seluas enam hektare dikelola oleh enam petani pada kelompok tani Mantri 2 dengan varietas Inpari 17, Mekongga, dan Ciherang.
Selain itu, dilakukan Kabupaten Indramayu seluas lima hektare terbagi tiga hektare di Desa Sumuradem, Kecamatan Sukra serta dua hektare di Desa Sukahaji, Kecamatan Patrol.
Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin mengatakan panen padi di Desa Sukamantri kali ini hasilnya cukup bagus karena padi yang dihasilkan sehat dan tidak terserang hama.
“Tahun lalu kan (sawah, red.) habis oleh wereng, tapi panen kali ini hasilnya bagus. Padinya sehat. Sekitar delapan ton per hektare. Ini sangat luar biasa. Sistem saat ini semua bahannya dari hayati dan harganya lebih murah,” ujarnya. (ant)